ARTIKEL UNIK DAN VIRAL

Gua hingga Laut, 5 Tempat di Bumi

DEWAKIUKIU LOUNGE – Gua hingga Laut, 5 Tempat di Bumi yang Sangat Jarang Dikunjungi Manusia – Kemajuan teknologi memungkinkan manusia menciptakan alat yang dapat menjelajahi segala belahan Bumi atau membuat mereka  pernah menginjakkan kakinya di semua seluruh penjuru tersebut.

Namun hal tersebut salah. Masih ada tempat di Bumi yang sangat jarang atau bahkan belum pernah dieskplorasi oleh manusia. Tempat-tampat itu hanya sebatas dipetakan.

1. Puncak Gunung Muchu Chhish di Pakistan

Gua hingga Laut, 5 Tempat di Bumi yang Sangat Jarang Dikunjungi Manusia

AGEN POKER – Muchu Chhish adalah sebuah gunung di Pakistan yang memiliki ketinggian 7.453 meter dan hingga hari ini puncaknya masih belum didaki. Pada tahun 2003, Bhutan telah melarang semua pendakian, tetapi beberapa ekspedisi berhasil mendapatkan izin.

2. 90% Dasar Laut di Bumi

Gua hingga Laut, 5 Tempat di Bumi yang Sangat Jarang Dikunjungi Manusia

Dasar laut bumi adalah tempat asing yang luas, dimana hampir seluruhnya masih belum dijelajahi oleh manusia. Sementara satelit telah berhasil memetakan hampir 100 persen dasar laut pada resolusi rendah, lebih dari 80% darinya belum dieksplorasi atau dipetakan pada resolusi yang lebih tinggi.

3. Area Hutan Utara Myanmar

Gua hingga Laut, 5 Tempat di Bumi yang Sangat Jarang Dikunjungi Manusia

Area Hutan Utara di Myanmar tetap menjadi salah satu kawasan hutan belantara tak terputus terbesar di Asia Selatan, membentang melintasi hutan dataran rendah dan lahan basah yang dipenuhi pohon jenis konifera (memiliki daun seperti sisik atau berbentuk jarum). Gua hingga Laut

4. Gurun Namib

Gurun Namib adalah salah satu tempat paling berbahaya bagi kehidupan di Bumi karena cuacanya yang sangat panas dan kondisi gersang, wilayah tersebut hampir seluruhnya tidak berpenghuni.  Saat ini, gurun tersebut dianggap sebagai gurun tertua di dunia.

5. Gua Hang Son Doong di Vietnam

Gua Hang Son Doong pertama kali ditemukan pada tahun 1990 oleh seorang petani lokal bernama Ho Khanh, yang sedang mencari perlindungan dari badai yang lewat di hutan. Ho Khanh memperhatikan bahwa awan dan suara sungai di bawah permukaan yang deras berasal dari lubang besar di batu kapur di hutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *