ARTIKEL UNIK DAN VIRAL

Viral Diantar Ribuan Orang Saat Dimakamkan

DEWAKIUKIU – Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan video yang memperlihatkan ribuan orang melayat pemakaman seorang wanita bernama Hajah Eulis Ratna Alsinah. Viral Diantar Ribuan Orang Saat Dimakamkan

Padahal, wanita yang meninggal pada usia 68 tahun itu hanyalah seorang warga biasa. Dia tinggal di Kampung Kebon Hui, RT 3 RW 17, Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Mama Eulis yang sering tampil sederhana ternyata ia bukanlah orang biasa . Warga lokal maupun di luar KBB sangat menghormatinya.

Dalam video yang viral tersebut tampak ribuan warga berbondong-bondong mendatangi pemakaman yang dekat sebuah rumah megah warna biru dengan ornamen dan polet cat emas.

Viral Diantar Banyak Orang Saat Ingin Di Makamkan

Viral Diantar Ribuan Orang Saat Dimakamkan

Mama Eulis di kenal sebagai tokoh masyarakat yang sangat dermawan dan sangat di segani.

Hal itu terungkap dari cerita Kepala Desa Cigugur Girang yang bernama Priana. Untuk warga sekitar rumah Mama Eulis , beliau di kenal sebagai orang yang sangat dermawan.

Mama Eulis senang membantu warga yang kesusahan dan tak pernah pelit untuk mengeluarkan harta benda untuk membantu kegiatan atau pembangunan kampung.

” Warga mengenal sosok baik dan dermawan. Ia pernah jadi donatur yang suka memberi bantuan untuk kegiatan.

” Pernah ngasih Rp20 juta, Rp30 juta, dan Rp50 juta untuk pembangunan dan acara-acara untuk umum,” kenang Priana.

Tidak hanya dermawan di kenal oleh warga sekitar, ada nilai tambahan dari mama Eulis yang semakin di hormati.

Menurut Priana, perempuan yang meninggal di usia 68 tahun itu merupakan tokoh masyarakat sekaligus saksi sejarah pembentukan Desa Cigugur Girang.

Beginilah Sejarah Nya

Nenek moyang Mama Eulis bahkan termasuk salah satu pendiri Cigugur Girang, dan pernah menjadi kepala desa di zaman dulu.

” Kami di sini menghormati beliau karena dia salah satu tokoh Desa Cigugur Girang. Pada pada tahun 1850, moyangnya dia kepala desa di sini namanya Alsinah,” tambah Priana.

Kata Priana pihak desa sangat kehilangan dengan meninggalnya Mama Eulis. Selain salah satu tokoh, Mama Eulis juga donatur yang membantu desa ketika akan mengadakan kegiatan.

Priana menjelaskan, Mama Eulis tidak memiliki anak kandung, tapi punya 5 anak angkat. Mama Eulis meninggal karena menderita sakit lambung sejak lama.

” Meninggal karena sakit lambung sejak lama, tapi gak mau ke dokter, biasanya dokter atau perawat yang datang ke rumahnya,” ujarnya.

Banyak yang percaya Mama Eulis memiliki kemampuan spiritual semasa hidupnya. Namun Priana mengaku tidak tahu pasti tentang hal itu.

Namun, kata Priana, banyak pejabat, pengusaha hingga artis sering datang ke rumah almarhumah di Kampung Kebon Hui.

” Jadi, almarhumah suka cerita ke saya seperti ada si A ke sini dan minta ini. Artis juga suka ada, seperti dari ibu kota serta artis lokal,” tandas Priana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *