International

Peninggalan Mendiang Putri Diana

DEWAKIUKIU LOUNGE – Peninggalan Mendiang Putri Diana yang Tak Pernah Dilupakan Dunia – Hanya beberapa bulan sebelum dia meninggal dalam kecelakaan mobil, Putri Diana melakukan perjalanan ke Angola, dan gambaran abadi tentang dia yang melangkah ke ladang ranjau aktif.

Dia dengan gigih menganjurkan larangan ranjau darat.

Kunjungan dan gambar yang berani ini menjadi titik balik bagi dunia untuk menyoroti Angola dan ranjau daratnya. Yang menggembirakan adalah putranya yang lebih muda, Pangeran Harry saat ini, telah mengambil alih peran dengan melanjutkan pekerjaan ibunya.

1. Menolak Ranjau Darat

Peninggalan Mendiang Putri Diana

SITUS POKER ONLINE – Kunjungan dan gambar yang berani ini menjadi titik balik bagi dunia untuk menyoroti Angola dan ranjau daratnya. Yang menggembirakan adalah putranya yang lebih muda, Pangeran Harry saat ini, telah mengambil alih peran dengan melanjutkan pekerjaan ibunya.

2. Kesadaran soal HIV/AIDS

Peninggalan Mendiang Putri Diana

Sejak tahun 1987, banyak pihak melihat sisi belas kasihnya ketika dia mengunjungi pasien AIDS di sebuah rumah sakit di London.

Sejak tahun 1987, banyak pihak melihat sisi belas kasihnya ketika dia mengunjungi pasien AIDS di sebuah rumah sakit di London.

Tindakan tunggal Putri ini sebagian besar mengubah persepsi orang terhadap HIV/AIDS.

3. Membantu kaum muda dan tunawisma

Peninggalan Mendiang Putri Diana

Dia terus-menerus mengunjungi tempat penampungan, membawa serta putra-putranya yang masih kecil, Pangeran William dan Putri Harry.

Dia terus-menerus mengunjungi tempat penampungan, membawa serta putra-putranya yang masih kecil, Pangeran William dan Putri Harry.

4. Kesadaran soal kusta

Peninggalan Mendiang Putri Diana – Seperti halnya dengan pasien HIV/AIDS, dia berusaha untuk menghilangkan stigma seputar kusta, memberikan pesan bahwa mereka juga perlu diperlakukan dengan bermartabat dan penuh cinta.

Seperti kunjungannya ke ranjau darat aktif di Angola, kunjungan Putri ke Rumah Sakit Kusta Sitanala di Indonesia juga mengundang kontroversi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *