ARTIKEL UNIK DAN VIRAL

Cara Menyimpan Obat yang Benar

DewaKiuKiu Lounge – Cara Menyimpan Obat yang Benar. Biasanya di rumah kita menyimpan obat-obatan, baik obat persediaan, untuk pertolongan pertama, atau obat yang di konsumsi sehari-hari untuk kondisi medis tertentu. Namun, sayangnya banyak yang kurang memperhatikan anjuran penyimpanan obat yang biasanya ada di kemasan obat. Padahal, penyimpanan obat dengan benar penting untuk menjamin keamanan dan kerja obat.Bukan di Kulkas, Begini Cara Menyimpan Obat yang Benar

Penyimpanan obat telah di atur dalam Farmakope Indonesia. Ada banyak kategori suhu penyimpanan obat, tetapi suhu penyimpanan yang umum di gunakan di rumah, yaitu:

  • Suhu dingin atau kulkas: 2-8 derajat Celcius
  • Suhu kamar atau ruang: 15-30 derajat Celcius

Mengutip Direktorat Pelayanan Kefarmasian Kemenkes, penyimpanan obat yang baik secara umum yaitu:

  • Tidak melepas etiket obat
  • Membaca dan mengikuti aturan penyimpanan obat
  • Menjauhkan obat dari jangkauan anak-anak
  • Menyimpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat
  • Tidak menyimpan obat di dalam mobil dalam jangka lama
  • Memperhatikan tanda-tanda kerusakan obat dalam penyimpanan

Menurut keterangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM), tanda-tanda kerusakan pada obat yaitu perubahan organoleptik, seperti bentuk, warna, rasa, dan bau. Misalnya, kapsul yang meleleh atau obat sirop yang berubah rasa dan warnanya. Selain itu, kerusakan juga bisa dalam bentuk kemasan yang robek, retak, penyok, atau label obat yang tak terbaca. 

Penyimpanan obat yang kurang tepat akan mengakibatkan obat cepat rusak dan khasiatnya menurun. Obat yang rusak juga mengakibatkan obat kedaluwarsa sebelum waktunya, bahkan bisa membahayakan.

Penting untuk kita ketahui bersama, inilah rekomendasi penyimpanan obat yang benar di rangkum dari Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

1. Penyimpanan tablet dan kapsul

Bukan di Kulkas, Begini Cara Menyimpan Obat yang Benar

Sediaan obat tablet atau kapsul sebagian besar di simpan di suhu ruang, kecuali bila ada instruksi khusus. Jangan menyimpan tablet dan kapsul di tempat yang panas yang terkena cahaya matahari dan tempat yang lembap, karena ini bisa membuat obat menjadi rusak.

Obat sediaan tablet atau kapsul juga tidak di sarankan di simpan di lemari es karena akan memengaruhi stabilitas bahan obat dan mengakibatkan komponen obat rusak. Jika komponen obat sampai rusak, maka obat tidak bekerja secara optimal.

Menyimpan obat tablet dan kapsul dalam kemasan aslinya dapat mempertahankan stabilitas obat.

2. Penyimpanan obat sirop

Bukan di Kulkas, Begini Cara Menyimpan Obat yang Benar

Sediaan lain yang harus di simpan dalam suhu ruangan adalah obat sirop, kecuali bila ada instruksi khusus yang tertulis di kemasan. Walaupun sudah di buka, sediaan obat sirop tidak boleh di simpan di lemari es, karena komponen obat di dalamnya akan beku dan rusak.

Kerusakan dapat terjadi meskipun obat belum kedaluwarsa karena suhu penyimpanan yang tidak sesuai. Jika rusak, maka khasiat obat menjadi berkurang bahkan bisa berbahaya untuk kesehatan.

3. Penyimpanan obat tetes mata 

Bukan di Kulkas, Begini Cara Menyimpan Obat yang Benar

Di mana kamu biasa menyimpan obat tetes mata yang sudah di buka? Jika kamu menyimpannya di lemari es, segera ubah kebiasaanmu!

Faktanya, obat tetes mata umumnya disimpan dalam suhu ruangan, atau kamu bisa menyesuaikan dengan keterangan penyimpanan yang di sarankan di kemasan tetes mata.

Obat tetes mata setelah kemasan di buka hanya boleh di gunakan selama 1 bulan. Untuk obat tetes mata minidose, sediaan tetes mata dengan ukuran kecil, setelah dibuka hanya boleh di gunakan selama 3×24 jam. Jadi, setelah kemasan di buka, tetes mata tidak lagi mengikuti tanggal kedaluwarsa.

Jika tetap digunakan melebihi jangka waktu tersebut, di khawatirkan efektivitasnya menurun dan obat akan ditumbuhi mikroba, mengingat sediaan tetes mata adalah sediaan yang steril.

4. Penyimpanan salep 

Bukan di Kulkas, Begini Cara Menyimpan Obat yang Benar

Salep umumnya di simpan pada dalam suhu ruang, kecuali ada instruksi lain yang tertera di kemasannya. Bila kamu menyimpannya di dalam kulkas, di khawatirkan komponen obat di dalam salep akan rusak.

Menyimpan salep dengan benar akan membuat khasiat salep tetap efektif. Bila kamu ragu dengan sediaan yang kamu beli disimpan di mana, kamu bisa menanyakannya ke apoteker.

5. Penyimpanan obat suppository dan ovula

Bukan di Kulkas, Begini Cara Menyimpan Obat yang Benar

Sediaan suppository dan ovula harus disimpan dalam suhu dingin. Jadi, kamu bisa menyimpannya di lemari es, tetapi bukan di freezer. Suhu dingin akan menjaga obat tetap padat.

Kalau kamu menyimpannya di suhu kamar, obat bisa menjadi tidak stabil. Selain itu, sediaan suppository dan ovula bisa meleleh pada suhu ruang, sehingga akan sulit saat akan digunakan.

Penyimpanan obat yang tepat akan membuat obat bekerja secara maksimal. Sebelum menggunakan obat, pastikan kamu membaca instruksi pada kemasan obat dan perhatikan panduan penyimpanannya. Kalau kamu ragu atau ada yang tidak dimengerti, jangan ragu untuk bertanya kepada apoteker.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *