DEWAKIUKIU LOUNGE – Kaitan Internet Gaming Disorder & Kesehatan Mental, Belum di ketahui secara pasti apakah kecanduan game menyebabkan kelainan kondisi jiwa tersebut atau sebaliknya. Sebagian orang mungkin menggunakan video game sebagai metode koping untuk membantu mengatasi gejala utama yang terdiagnosis, seperti kecemasan atau depresi.
1. Potensi Pelairan Dari Kenyataan
Banyak orang yang main game untuk melepaskan stres atau mengalihkan diri dari emosi negatif karena masalah di dunia nyata. Sensasi nyaman yang di peroleh dari main game bisa membuat orang makin sulit mengatasi emosi yang harus di hadapi.
Mereka akhirnya bisa kewalahan dan terpaksa main game lagi dan lagi. Siklus yang berlanjut ini bisa menjadi pelarian yang memperburuk masalah yang ada. Namun, pemanfaatan game sebagai pelarian ini terlihat pada dua aktivitas game yang bermasalah dan tidak berbahaya.
2. Rasa Memiliki
Game yang di mainkan oleh banyak orang (multiplayer) di nilai sebagai cara strategis untuk membangun komunitas dan hubungan virtual dengan orang-orang yang berpikiran dan punya minat sama.Ini sangat berguna terutama jika kamu adalah pribadi yang tertutup atau sulit bergaul.
Menurut Olive Grace, kebutuhan interaksi sosial seseorang bisa di penuhi lewat video game. Tampil anonim tanpa harus bertatap muka adalah keunggulan interaksi online yang bisa di minati oleh mereka yang pemalu atau memiliki kecemasan sosial.
3. Faktor Identitas
IGD bisa memengaruhi orang dari semua jenis kelamin dan usia. Namun, sebuah penelitian neuroimaging dalam jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience tahun 2018 membuktikan bahwa laki-laki memiliki kecenderungan genetik lebih rentan terhadap kecanduan game.
Temuan itu menjelaskan bahwa area otak yang merespons kualitas kecanduan game menunjukkan lebih banyak aktivitas pada laki-laki daripada perempuan.
4. Gratifikasi Instan
Video game menciptakan tantangan yang bisa di capai dan secara konsisten mengalihkan perhatian kita dari tujuan penting di luar permainan. Setelah mencapai level tertentu, orang bisa ketagihan karena langsung memberikan kepuasan.
Padahal, manusia cenderung merasa nyaman saat menyelesaikan tugas. Jadi, dengan sistem penghargaan (gratifikasi) instan ini, akhirnya akan mengarah pada perilaku yang makin menguat, misalnya lebih sering main game.
5. Pengaturan & Penanganan
Kalau kamu merasa kehilangan kendali atas waktu yang di habiskan untuk main video game, segera bicarakan dengan ahli kesehatan mental apakah kamu memiliki gangguan ini.
Bagaimanapun, kamu tidak harus sepenuhnya melepaskan kesenangan dari bermain game demi menemukan cara untuk mengontrol perilaku. Sebaiknya, cari opsi positif untuk mengelola aktivitas gaming berlebihan agar waktu yang di habiskan bisa membawa manfaat. DEWAKIUKIU