Fakta Ilmiah di Balik Perasaan Geli
ARTIKEL KESEHATAN ARTIKEL UNIK DAN VIRAL

Fakta Ilmiah di Balik Perasaan Geli

DEWAKIUKIULOUNGE – Fakta Ilmiah di Balik Perasaan Geli, Kamu Tahan Digelitikin Gak?

Kamu pasti pernah digelitik sampai hampir mewek. Entah itu adalah perbuatan iseng atau hukuman dari permainan, sensasi geli saat digelitik selalu mengundang tawa bagi yang bersangkutan atau yang melihatnya.

Namun, pernahkah kamu berpikir sejenak,

Kok manusia bisa merasa geli?

Pertanyaan macam apa itu,” pikirmu. Namun, ternyata di balik perasaan geli seseorang, terdapat fakta-fakta ilmiah yang mendasari perasaan geli tersebut. Mau tahu?

Fakta Ilmiah di Balik Perasaan Geli, Kamu Tahan Digelitikin Gak?

1. Apa sih yang membuat seseorang merasa geli?

Meskipun “proses ilmiah di balik rasa geli” adalah topik yang terdengar konyol, ternyata, banyak peneliti yang meneliti perasaan tersebut. Terdapat dua penyebab utama mengapa seseorang merasa geli:

  • Mekanisme pertahanan seseorang pada bagian tubuh yang sensitif dan tindakan penundukan diri, serta
  • Tanda ikatan sosial.

Contohnya, saat kamu dikelitik, rasa geli tersebut spontan membuatmu menutupi bagian yang sensitif saat digelitik, kan? Itulah mekanisme pertahanan.

Gelitikan menstimulasi organ hipotalamus pada otakmu. Hipotalamus mengendalikan emosimu dan responsmu terhadap rasa sakit. Saat tengah digelitik, saraf sentuhan dan rasa sakit sama-sama terpicu.

Bukan rasa senang, ternyata saat tengah digelitik, perilaku yang bersangkutan sama seperti orang yang sedang merasa sakit. Gelak tawa yang dikeluarkan bukanlah rasa senang atau bahagia, melainkan bentuk respons emosi otonom.

2. Rasa geli atau rasa gatal?

Rasa geli kadang disalahartikan sebagai rasa gatal, dan sebaliknya. Menurut penelitian di University of California pada 2012, terdapat dua jenis rasa geli:

  • Gargalesis: Rasa geli yang memicu rasa tawa saat bagian sensitif pada tubuhmu digelitik. Geli gargalesis tidak dapat dipicu diri sendiri.
  • Knismesis: Rasa geli yang tidak memicu rasa tawa saat bagian tubuhmu sedikit tersentuh. Geli knismesis dapat dipicu diri sendiri.

Nah, terkadang rasa gatal pada bagian tubuhmu sebenarnya adalah rasa geli. Namun, kamu keburu kesal karena rasanya lebih mirip rasa gatal.

3. Knismesis dan ASMR

Apakah kamu suka merinding atau merasa geli pada bisikan? Bunyi orang makan? Atau gerakan tangan yang lambat?

Selamat, artinya kamu adalah penggemar ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response). ASMR adalah terminologi untuk menjelaskan sensasi fisik yang timbul dari rangsangan penglihatan, pendengaran, dan fisik.

Menurut penelitian dari Swansea University, Inggris, rangsangan ASMR paling sering hadir dalam bentuk:

  • Bisikan (audible dan inaudible),
  • Gerakan yang lambat,
  • Bunyi yang renyah, dan
  • Perhatian personal.

Sensasi fisik tersebut mencakup rasa geli, gatal, gelenyar, dan merinding terutama di bagian kulit kepala, sehingga menciptakan rasa kantuk. Karena tidak memicu gelak tawa, sensasi geli dari ASMR dapat dikategorikan sebagai geli knismesis.

4. Geli yang “menyenangkan”

Seperti yang dijabarkan pada poin pertama, gelitik memang mengundang gelak tawa. Namun, gelak tawa yang dihasilkan bukanlah datang dari perasaan bahagia, melainkan respon emosi otonomik.

Namun, itu bukan berarti gelitik adalah tindakan yang menyebalkan. Beberapa orang suka digelitik karena dapat melepas stres. Untuk menjadikan gelitikanmu “menyenangkan”, kamu dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Gelitik daerah yang “sedikit” sensitif seperti telapak tangan, kaki, dan tengkuk leher,
  • Jangan gelitik terlalu keras, serta
  • Gunakan bulu untuk menggelitik daerah tersebut.

Kunci dari gelitik yang “menyenangkan” adalah jangan sampai terlalu agresif. Jangan paksa seseorang untuk menahan rasa geli. Jika mereka, terutama anak-anak, menunjukkan tanda tidak nyaman, langsung hentikan.

5. Membuat dirimu tidak geli

Lalu, apakah ada cara untuk membuat seseorang tidak geli? Jawabannya, tidak ada.

Pertanyaan yang seharusnya ditanyakan adalah:

Kenapa kamu tidak mau merasa geli?

Perasaan geli atau gatal itu bukanlah sesuatu yang buruk. Malah, perasaan tersebut adalah bentuk pertahanan diri dari bagian tubuhmu yang sensitif. Kecuali, jika kamu adalah penderita sindrom CIPA, ditusuk pun, kamu tidak akan nyadar.

Namun, jika kamu bertanya:

Apakah ada cara untuk menahan geli?

Itu baru ada. Beberapa orang menggunakan konsep “penguatan diri” untuk lebih tahan terhadap gelitikan walaupun akhirnya jebol juga. Hal itu dengan cara mengalihkan pikiranmu ke hal-hal yang serius, sehingga rasa geli tersebut bisa berkurang.

Satu cara yang ampuh adalah dengan menempatkan tanganmu pada tangan si penggelitik. Dengan cara ini, kamu mensugesti dirimu bahwa tanganmulah yang menggelitik, bukan yang bersangkutan; sehingga, geli yang muncul adalah gargalesis.

Geli adalah perasaan yang tidak dapat ditolak. Sama seperti rasa sakit, geli adalah mekanisme alarm tubuh untuk perlindungan diri. Tanpa kedua rasa tersebut, tubuh tidak dapat mengetahui apa yang sensitif atau sakit.

Baca Juga : Hindari 5 Kebiasaan Buruk Setelah Makan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *