DEWAKIUKIU LOUNGE – Deretan 5 Tokoh Sejarah dengan Balas Dendam Paling Manis yang Pernah Ada – Balas dendam, merupakan satu dari sekian drama yang telah merasuki umat manusia sejak berabad-abad lamanya. Tidak hanya dalam kehidupan nyatanya, balas dendam juga telah menjadi topik populer dalam banyak kebudayaan fiksi, modern ini.
1. Saint Olga dari Kiev membantai habis pembunuh suaminya
AGEN POKER – Saint Olga dari Kiev pada lukisannya mungkin terlihat cantik dengan mata dingin yang mampu menghujam hati para penentangnya, namun jangan salah, dibalik wajah cantik tersebut, Saint Olga adalah satu dari sekian banyak orang yang mampu membalaskan dendamnya dengan cukup mengerikan.
2. Genghis Khan, mengeksekusi musuhnya dengan emas cair
Genghis Kahn ingin membangun hubungan perdagangan dengan Kerajaan Khwarazmian, Kahn mengirim karavan perdagangan ke kota Khwarazmian di Otra, tetapi gubernurnya, Inalchuq, mencurigai orang-orang Mongol dan malah menyerang.
Kahn yang marah keluar dan merebut kota Otra, mengeksekusi gubernurnya Inalchuq dengan menuangkan perak cair ke mata dan telinganya.
3. Peter I dari Portugal, merobek hati pembunuh pacarnya
Peter I, juga dipanggil Peter yang Adil atau Kejam, berusia 16 tahun ketika dia bertunangan dengan Constanza Manuel dari Villena. Tetapi ketika Constanza tiba di Portugal pada tahun 1340, Peter jatuh cinta dengan sepupu dan wanita yang sedang menunggu, Ines de Castro.
4. Jeanne de Clisson, istri damai yang berubah menjadi bajak laut
Suami Jeanne de Clisson, Olivier, menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempertahankan negerinya melawan Inggris. Tetapi Raja Phillip VI dari Prancis mulai mencurigai Olivier membelot ke pihak Inggris dan memenggalnya. Kepala Olivier dipajang di tiang di luar kastil Bouffay.
5. Boudica Janda “Peneror” Roma
Deretan 5 Tokoh Sejarah – Ratu Celtic dan pejuang terlatih Boudicca merupakan salah satu Ratu jaman kuno yang terkenal hingga akhir hayat yang lahir sekitar tahun 30 Masehi. Suaminya Prasutagus mencoba membagi kekayaannya antara dua putrinya dan kaisar Nero ketika dia meninggal, dalam upaya untuk menjaga aliansi dengan Roma.