DEWAKIUKIULOUNGE – Akibat Seksomnia Bagi Tubuh Makhluk Hidup Apa yang Anda pikirkan tentang seksomnia? Meski jarang terdengar, seksomnia merupakan suatu gangguan pada tidur. Sebuah makalah 2003 yang dibuat oleh Colin Saphiro, seorang peneliti tidur seperti yang dilansir dari Psychology Today, menggambarkan 11 kasus terkait seseorang yang mencoba melakukan masturbasi atau hubungan intim saat ia tertidur.
“Depresi, cemas, dan kurangnya aktivitas seksual dapat juga mempengaruhi seberapa sering seksomnia terjadi pada seseorang,” ucap Gail Saltz, MD, seorang profesor psikiatri di Rumah Sakit Presbyterian New York, Amerika Serikat.
Dalam Journal Sleep dari Carlos Schenck, Isabelle Arnulf, dan Mark Mahowald melaporkan bahwa banyak perilaku seksual yang berhubungan dengan tidur dicontohkan seperti masturbasi, membelai, mengerang, hingga kekerasan seksual atau pemerkosaan.
Perilaku tersebut dikenal sebagai seksomnia. Kondisi ini terkadang membingungkan rasa gairah pada diri karena dilakukan dalam keadaan tertidur nyenyak. Seseorang yang mengalami perilaku seksual tersebut dikenal dengan sebutan sexsomniac.
Ciri-Ciri Sexsomniac
1. Perilaku seksual lebih agresif dari biasanya.
2. Pengkonsumsi alkohol.
3. Bermimpi sedang berhubungan seks atau fantasi seksual lainnya.
4. Beberapa pasien dari sexsomnia mengatakan bahwa sebenarnya mereka terangsang secara fisik.
5. Perilaku seksual ini biasa ditemukan pada orang dewasa.
Cara Mencegah Seksomnia Terjadi
Para sexsomniac dapat mengehentikan gangguan tidur itu dengan cara lebih meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres, mengurangi minum alkohol, serta memiliki lebih banyak kesadaran dalam berhubungan seksual.
“Paroxetine merupakan reuptake inhibitor serotonin selektif (SSRI) yang dapat meningkatkan tidur nyenyak, mengurangi ereksi malam hari, dan mengurangi frekuensi bangun di tengah malam, sehingga mungkin dapat membantu para sexsomniac,” ucap Martin Reed, seorang pengajar kesehatan tidur bersertifikasi dan pendiri situs bantuan tidur online yang bernama Insomnia Coach.
Dr. Alex Dimitriu, MD, pendiri Menlo Park Psychiatry and Sleep Medicine di New Jersey, mengatakan bahwa pengobatan harus dimulai dengan mengoptimalkan dan menghilangkan pemicunya. Jika hal tersebut masih tetap berlanjut, langkah selanjutnya yang harus Anda ambil yaitu diskusikan dengan dokter yang ahli dalam menangani seksomnia.
Tidur Secara Mendadak, Hati-Hati Terkena Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan sistem saraf gangguan tidur kronis yang ditandai dengan kantuk di siang hari yang luar biasa dan serangan tidur secara tiba-tiba. Seseorang yang memiliki narkolepsi sering merasa sulit untuk tetap terjaga dalam jangka waktu yang lama.
Terkadang, narkolepsi dapat disertai dengan kehilangan irama gerak otot secara tiba-tiba yang menyebabkan kelemahan dan hilangnya kontrol otot (cataplexy).
Kondisinya bisa menyerang kapan saja dan bisa menjadi berbahaya bagi seseorang yang memiliki narkolepsi, seperti tidur ketika berkendara, tidur ketika jalan sendirian di tengah malam, dan sebagainya.
Menurut National Institutes of Health (NIH), narkolepsi muncul ketika otak tidak dapat mengatur siklus tidur-bangun secara normal.
“Gangguan ini biasanya timbul dari matinya sekitar 70.000 sel otak yang mengandung hypocretin (zat kimia dalam otak yang membantu mengendalikan waktu tidur),” jelas NIH.
Diketahui bahwa gangguan tidur yang satu ini belum ada obatnya. Namun, pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu seseorang mengelola gejala yang timbul. Berdasarkan pernyataan dari Centers for Disease Control and Prevention, salah satu pengobatannya adalah menjadwalkan jam tidur siang dengan obat-obatan yang merangsang.
Terjadinya pola tidur yang tidak normal
Tidur normal terjadi dalam lima tahap dan ada dalam siklus. Ketika siklus tidur dimulai, kita beralih dari tidur ringan ke tidur nyenyak, lalu ke tidur Rapid Eye Movement (REM), ketika bermimpi dan kelumpuhan otot terjadi.
Diperlukan sekitar 70 hingga 90 menit untuk mencapai siklus pertama tidur REM. Semakin lama kita tidur, semakin banyak waktu yang kita habiskan dalam REM, dan semakin sedikit waktu yang kita habiskan dalam tidur nyenyak.
Para ilmuwan percaya tidur REM yang cukup diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.
Penderita narkolepsi tiba-tiba dapat tertidur, kehilangan irama otot, dan mulai bermimpi. Ini mungkin terjadi tidak peduli apa yang mereka lakukan atau jam berapa pada saat itu. Ketika ini terjadi, tidur REM mereka terjadi secara tidak tepat dan spontan. Gejala-gejala tidur REM dapat terjadi sekaligus secara mendadak. Akibat Seksomnia Bagi Tubuh Makhluk Hidup