DEWAKIUKIU LOUNGE Mengapa cinta itu begitu menyakitkan? Kenapa harus tumbuh cinta ini? Buat seseorang yang memiliki tingkat kenormalan sebagai manusia, sudah pasti menginginkan hidup berpasangan tanpa ada kecemasan ketika cinta itu hadir.
Namun untuk sebagian manusia yang mengidap philophobia, cinta adalah ketidakmungkinan yang akan mengisi keseluruhan bagian di dalam hidupnya.
Pernahkah kalian menemukan seseorang yang memiliki rasa takut yang berlebihan karena cinta? Apa penyebabnya dan bagaimana dia bisa bertahan, dari rasa sepi, dengan menjalani hidup sendirian?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi philophobia, yaitu: dia pernah merasakan trauma panjang dari sebuah hubungan, bisa jadi karena melihat secara langsung dari sebuah kisah orang tua, tetangga, keluarga, atau bahkan dari sang kekasih. Yang berbalik lagi kepada inti rasa takut itu sendiri. Yang mana kesemuanya itu memiliki tingkat kekerasan yang membuat rasa takut terlahirkan kemudian menumpuk di dasar hati, membuat perasaan ketidaknyamanan dari sebuah persekutuan hidup, lain jenis kelamin.
Dari trauma yang pernah tersimpan dalam memori yang terdalam itulah, maka seseorang cenderung tidak menginginkan cinta itu tumbuh dan berkembang, apalagi menyentuh hatinya lebih dalam. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh para philophobia yang aye tulisan di bawah ini, yaitu:
1. Galau yang tidak akan pernah ada obatnya.
Mengapa cinta itu menyakitkan ? Ketika suatu hari, tumbuh cinta dalam dadanya, bahkan membuat denyut jantung terpompa lebih cepat, para philophobia lebih mengerem bentuk cinta itu hingga seluruh rongga dalam tubuhnya terguncang dengan hebat. Ada pertikaian antara hasrat keinginan dan penguburan rasa yang pertumbuhannya tidak diinginkan.
Hal inilah yang membuat tubuhnya tidak baik-baik saja, bahkan bisa mengalami penurunan kenikmatan untuk menyukai kehidupan. Dan tidak ada obat yang lebih manjur selain kemauan jiwanya untuk benar-benar menciptakan sebuah perubahan.
2. Para Philophobia cendrung menghindar.
BANDAR Q Philophobia memutuskan untuk tidak berkomunikasi dengan orang yang menggetarkan hatinya. Dia akan menjadi pribadi lain yang bermaksud agar sang pujaan membencinya, hal ini dilakukan untuk menghilangkan segala rasa yang tumbuh dalam hati. Menghindari adalah jalan terbaik untuk mengubur rasa, agar semuanya bisa dikendalikan dan lebih tidak tumbuh semakin dalam dan lebih menyiksa bahtinnya.
3. Panik yang berlebihan ketika sebuah pertemuan terjadi.
Biasanya semakin kita menghindari sebuah cinta, maka cinta itu akan semakin kuat. Bahkan bisa membuat banyak pertemuan secara tidak sengaja terjadi berulang-ulang. Hal ini karena di pikirannya telah penuh oleh cinta yang ingin dikuburkannya.
4. Mengapa cinta Mulai tidak menyukai hal-hal yang berbau tentang dia.
Mungkin hal ini adalah lebay yang teramat maksimal dari perilaku philophobia. Yang mana dia bisa langsung pindah ke lain kota agar tidak lagi terhubung dengan kenangan atas seseorang yang membuat hatinya bergetar dengan hebat.
5. Mengapa cinta? Menyesal, rasa puas kesedihan di waktu yang bersamaan.
Setelah benar-benar totalitas menjauhinya, maka timbul rasa sesal, merasa lega dan kesedihan akibat dari semua tindakan konyolnya selama ini.
Padahal dengan menjauhi cinta pada dasarnya tidak akan membuat hatinya membaik. Dan jika sudah sampai batasan waktu dia tak jua pulih, maka jalan terbaiknya adalah ke dokter spesialis jiwa. Yang mana akan sangat berguna untuk mengembalikan dirinya yang sebenarnya. Sebelum rasa cinta itu adalah sebuah kutukan dimatanya.