DEWAKIUKIU LOUNGE – Pria Berusia 20 Tahun Ini Miliki Wajah Seperti Lansia – Bak kisah nyata dari film Benjamin Button, seorang pemudia berusia 20 tahun bernama Rachmadian Daffa terlahir dengan kondisi yang langka.
Meskipun kondisi ini sangat langka, namun syndrome cutis laxa ini termasuk dalam salah satu kondisi yang diturunkan. Namun, beberapa orang tanpa riwayat keluarga cutis laxa mengembangkannya di kemudian hari.
Gejala cutis laxa biasanya bergantung pada jenis gangguan yang tepat. Gejala bersama adalah kulit kendur dan keriput (elastolisis). Tidak seperti kelainan kulit lainnya, cutis laxa tidak menyebabkan mudah memar atau jaringan parut.
Idap Syndrome cutis laxa
SITUS BANDARQ – Dapon mengungkapkan bahwa ia terlahir dengan syndrom cutis laxa. Hal ini awalnya disadari oleh kedua orang tuanya ketika Dapon lahir dengan bobot yang tak lazim.
Khawatir dengan kondisi anaknya yang terlalu besar untuk bayi seusianya, akhirnya orang tua Dapon pun membawanya ke rumah sakit. Barulah kemudian ada dokter yang mengidentifikasi adanya kelainan pada tubuh Dapon.
“Nah dokter ini yang menemukan saya itu ada kelainan.
Sempat Di Vonis Berumur Pendek
Di masa itu, informasi terkait dengan syndrom cutis laxa masih sangat sedikit.
“Balik lagi waktu kecil. Setelah bolak-balik rumah sakit sering ketemu dokter terus ketemu salah satu dokter yang bilang gini ‘Ini dengan keadaan seperti ini syndrome seperti ini saya rasa umurnya tidak akan panjang’ ternyata saya panjang sampai sekarang dan harus terus bertambah,” kata Dapon bersemangat.
Tak pernah berkecil hati
Namun berkat dukungan dari lingkungan keluarga, ia pun tak pernah berkecil hati.
Pria kelahiran tahun 2001 ini juga mengungkapkan bahwa sejak masa sekolah ia sudah terbiasa dengan ejekan dari teman-temannya. Sehingga ia pun santai dalam menanggapi warganet yang tak memahami kondisinya.
Tak Di Percaya Oleh Pihak Imigrasi
Pria Berusia 20 Tahun – Salah satunya terjadi ketika ia hendak menyebrang dari Batam ke Singapura.
“Kebetulan waktu itu bad luck karena petugasnya gak bisa bahasa Melayu. Saya jawab benar karena ini mukjizat Tuhan. Lah saya bingung, orang liburan mana yang bawa foto masa kecilnya. Ya saya jawab gaada,” ujar Dapon sembari bergurau.
Petugas imigrasi tersebut pun tidak memercayai Dapon. Hingga akhirnya ia menyodorkan dokumen pendukung berupa KTP dan SIM.