DEWAKIUKIULOUNGE – Virus Corona Intai Festival Telanjang Japan Ancaman virus Corona membatalkan ulang tahun Kaisar Naruhito, tetapi tidak dengan festival telanjang di Jepang. Festival bernama Hadaka Matsuri tersebut, sejauh ini, akan tetap digelar pada hari Sabtu esok, 22 Februari 2020, di perfektur Okayama. “Ini festival yang liar dan gila, diadakan tiap tahun, pada Sabtu ketiga bulan Februari, di kuil Saidaiji Kannonin,” sebagaimana dikutip dari CNN, Senin, 17 Februari 2020.
Sesungguhnya, festival yang dikhususkan untuk pria tersebut tidak sepenuhnya festival telanjang. Para peserta tetap menggunakan kain untuk menutupi bagian vital mereka serta kaos kaki putih khusus. Kain itu disebut Fundoshi sementara kaos kakinya disebut Tabi.
Nah, untuk prosesi acaranya, Hadaka Matsuri selalu dimulai pada pukul 3.20 sore di kuil Saidaiji. Festival dimulai dengan ribuan peserta berlari mengeliling kuil sembari disiram air dingin. Dengan hanya selembar kain melindungi bagian vital mereka, bertahan untuk tetap hangat jelas tantangan tersendiri.
Virus Corona Mengancam, Jepang Tetap Gelar Festival Telanjang
Bagian tersebut memiliki arti untuk membersihkan diri dari dosa-dosa duniawi. Dengan begitu, ketika ribuan peserta masuk ke dalam kompleks kuil, mereka sudah bersih dari dosa. Proses penyucian itu sendiri, umumnya, memakan waktu dua jam.
Setelah diri bersih dari dosa, para peserta diperbolehkan masuk ke dalam kompleks kuil. Di dalamnya, mereka akan berdesak-desakan, menunggu hingga matahari terbenam dan tahapan selanjutnya dimulai. Tahapan itu lah yang paling seru.
Tahapan paling seru itu adalah ketika pendeta-pendeta kuil mulai melemparkan ratusan ranting dan dua tongkat shingi kepada peserta. Keduanya adalah simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Siapa yang berhasil menangkapnya, berhak mendapatkan kemakmuran sepanjang tahun.
Jepang Tetap Gelar Festival Telanjang
Dalam sekali pelaksanaan Hadaka Matsuri, 10 ribu orang bisa berebut jerami dan tongkat itu. Alhasil, festival biasanya berakhir dengan para peserta sedikit babak belur karena saling sikut dan dorong. Meski begitu, mereka senang.
“Untuk bisa ikut, kalian tidak perlu menjadi warga lokal. Kalian bisa mendaftar untuk kemudian mendapat Fundoshi dan Tabi,” ujar Mieko Itano, pengurus Dewan Pariwisata Okayama.
Menghadapi ancaman virus Corona, Itano mengatakan bahwa sejumlah persiapan sudah dilakukan mulai dari aturan pemakaian masker hingga penyediaan cairan sanitasi. Virus Corona Intai Festival Telanjang Japan