DewaKiuKiu Lounge – Manfaat Makan Petai buat Kesehatan Kita. Petai (Parkia speciosa) sudah lama menjadi bagian dari masakan Nusantara. Tak terhitung berapa masakan yang menggunakan petai, mulai dari nasi goreng, sambal goreng, cumi balado, babat gongso, dan masih banyak lagi. Di luar negeri, petai di juluki sebagai stink bean dan bitter bean.
Petai memiliki aroma dan rasa yang kuat. Baunya menetap cukup lama di mulut, bahkan meninggalkan aroma yang tajam pada urine dan gas yang di keluarkan tubuh (kentut). Tidak hanya di Indonesia, petai juga di konsumsi di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Laos, Thailand, Brunei, hingga Myanmar.
Kira-kira, apa manfaat mengonsumsi petai bagi kesehatan? Apa saja nutrisi dan zat-zat yang terkandung di dalamnya? Mari simak bersama!
Manfaat Makan Petai buat Kesehatan Kita
1. Kulitnya adalah sumber antioksidan alami
Di lansir Medical News Today, antioksidan merupakan zat yang bisa mencegah atau memperlambat kerusakan sel akibat radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang di produksi tubuh sebagai reaksi terhadap lingkungan dan tekanan. Salah satu sumber antioksidan adalah kulit petai.
Berdasarkan penelitian yang di terbitkan dalam jurnal MIDPRO di tahun 2019, kulit petai di ketahui memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Dalam kulit petai, terkandung senyawa fenol dan flavonoid.
Terlihat adanya aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH dan ABTS. Sebaiknya kulit petai tidak buru-buru di buang, mengingat potensi antioksidannya yang sangat besar.
2. Bijinya mengandung karbohidrat, protein, dan lemak
Penasaran dengan nilai gizi petai? Mengutip studi dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine tahun 2013, per 100 gram biji petai mengandung:
- Karbohidrat: 13,2–52,9 gram
- Protein: 6,0–27,5 gram
- Lemak 1,6–13,3 gram lemak
Selain itu, petai juga mengandung:
- Serat kasar: 1,7–2,0 gram
- Kalsium 108–265 miligram (mg) kalsium
- Tiamina atau vitamin B1: 2,8 mikrogram (mcg) per gram
- Energi: 91–441,5 kcal
Masih dari sumber yang sama, bijinya terbukti mengandung zat fitokimia seperti alkaloid, terpenoid, fenolik, dan flavonoid. Sementara itu, kulit bijinya mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Padat nutrisi, ya?
3. Menurunkan kadar glukosa secara signifikan
Kabar gembira bagi orang-orang dengan diabetes! Menurut penelitian berjudul “Uji Efektivitas Ekstrak Daun Petai (Parkia speciosa hassk) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Jantan (Rattus novergicus L.) yang Di induksi Streptozotocin” tahun 2017, kandungan flavonoid, terpenoid, tanin, dan fenolik dalam petai mampu menurunkan kadar glukosa.
Studi tersebut melibatkan 30 tikus Wistar jantan yang di bagi menjadi lima kelompok perlakukan, yaitu di beri air murni; metformin (obat penurun kadar gula darah) dengan dosis 18 mg per 200 gram berat badan (BB); serta ekstrak hassk Parkia speciosa sebanyak 125, 250, 500 mg/kg BB. Pemberian perlakuan ini berlangsung selama 7 hari.
Sebelum diberi perlakuan, tikus di induksi streptozotocin hingga kadar glukosanya sekitar 126 mg/dL terlebih dahulu. Hasilnya, kelompok yang di beri ekstrak daun petai dengan dosis 250 dan 500 mg/kg BB menunjukkan penurunan glukosa yang signifikan.
4. Meningkatkan kadar hemoglobin darah
Mengutip Cleveland Clinic, hemoglobin merupakan zat dalam sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Gejala kekurangan hemoglobin adalah pusing, merasa lelah, kelemahan, kesulitan bernapas, hingga sakit kepala.
Petai diduga mengandung zat besi tinggi yang bisa meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Berdasarkan riset dalam Traditional Medicine Journal tahun 2014, biji petai dari Wonosari dijadikan ekstrak kering lalu disuntikkan ke tikus wistar (Rattus norvegicus).
Hasilnya, terbukti bahwa ekstrak biji petai berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin darah tikus putih. Namun, masih perlu melakukan studi lanjutan untuk menentukan dosis yang optimal.
5. Mencegah peningkatan tekanan darah
Sudah sedari lama biji petai dijadikan obat tradisional untuk mengobati hipertensi. Penelitian dalam jurnal Biomedicine & Pharmacotherapy tahun 2017 bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak petai terhadap perkembangan hipertensi dan perubahan jantung.
Selama 8 minggu, 24 tikus jantan diberi N(G)-nitro-l-arginine methyl ester atau l-NAME lalu dibagi menjadi empat kelompok. Kemudian, ada kelompok tikus yang diberi ekstrak metanol polong kosong Parkia speciosa sebanyak 800 mg/kg BB dan nicardipine (obat untuk menurunkan tekanan darah) dengan dosis 3 mg/kg BB.
Hasilnya, terbukti bahwa ekstrak petai dapat mencegah peningkatan tekanan darah secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol polong Parkia speciosa berpotensi mencegah perkembangan hipertensi serta memiliki efek kardioprotektif dengan mengurangi aktivitas enzim pengubah angiotensin dan stres oksidatif di jantung.
6. Menunjukkan efek antiinflamasi
The last one, ternyata kulit petai menunjukkan efek antiinflamasi. Ini tertuang dalam studi yang diterbitkan di Jurnal Ilmu Kefarmasian pada tahun 2020, yang menguji efektivitas ekstrak etanol kulit petai untuk mengetahui efek antiinflamasinya.
Penelitian ini melibatkan mencit (Mus musculus) yang telah diinduksi putih telur dengan konsentrasi 1 persen sebelumnya. Hasilnya, terbukti bahwa ekstrak etanol kulit petai dengan konsentrasi 1 persen, 3 persen, dan 5 persen memiliki efek antiinflamasi.
Nah, itulah beberapa manfaat mengonsumsi petai bagi kesehatan. Kalau kamu, apakah kamu doyan makan petai?
Demikian ulasan bersama DewaKiuKiu Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda semua dan terima kasih telah membaca artikel ini.
Dapat juga bergabung bersama kami dalam permainan Poker Online dengan mendaftar IDPRO PKV GAMES & untuk respon yang lebih cepat anda juga bisa langsung Via Whatsapps : http://wa.me/6282163126109