DewaKiuKiuLounge fokus fakta Hidup BJ Habibie yang Menginspirasi Indonesia sedang berduka. Tepatnya pada Rabu, 11 September 2019 pukul 18:05 WIB, sosok inspiratif yang juga merupakan Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto dalam usia 83 tahun.
Habibie merupakan sosok pemimpin jenius dan santun yang sangat diidolakan oleh banyak orang. Maka tak heran kepergian Habibie menyisakan kesedihan yang mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sepanjang hidupnya Habibie banyak sekali berkontribusi bagi bangsa. Tak hanya itu, ia juga sangat berjasa dalam bidang keilmuan aviasi yang teorinya banyak diaplikasikan dalam dunia penerbangan.
Selain berjasa dalam banyak hal, Habibie dalam perjalanan hidupnya juga mempunyai segudang fakta-fakta menarik yang mampu menginspirasi banyak orang loh. Simak yuk melalui ulasan ane dibawah ini:
Mampu Membaca Al-Quran di Usia 3 Tahun
BandarQ Habibie memang sangat kuat dalam mempelajari agama Islam. Ia bahkan mempelajari agama sejak masih balita. Tepatnya pada umur 3 tahun ia sudah mampu membaca Al-Quran.
“Saya lahir di desa, dari agama yang kuat. Saya belajar dari umur tiga tahun dan yang saya baca pertama kali adalah Alquran,” kata Habibie
Ditinggal Sang Ayah Sejak Masih Kecil
Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara.
Ketika usianya 14 tahun, tepatnya pada September 1950, ia kehilangan sang ayah, Alwi Abdul Jalil Habibie, yang meninggal akibat serangan jantung.
Habibie lantas hidup bersama saudara-saudaranya di bawah asuhan sang ibunda, RA Tuti Marini.
Mempunyai Banyak Gelar Akademik
Dalam hidupnya, Habibie menempuh pendidikan di dalam dan luar negeri. Dari perjalanan akademiknya tersebut, ia mempunyai banyak gelar akademik. Bahkan jika nama lengkapnya dituliskan beserta dengan gelarnya akan menjadi Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Panjang sekali ya GanSist.
Menciptakan Rumus “Faktor Habibie” untuk Menghitung Keretakan Pesawat dengan Akurasi Tinggi
Habibie muda ketika fokus bersekolah di Jerman mencetuskan rumus untuk menghitung krack progression on random. Rumus ini kemudian disebut dengan “Faktor Habibie”.
Rumus karya Habibie ini diakui lembaga internasional. Seperti, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Luar Angkasa Jerman), The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de I’Air de I’Espace (Prancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat).
Dibaca Juga : Kelebihan Pacaran Dengan Orang Berbeda Tipe