DEWAKIUKIULOUNGE – Di Setiap Pertemuan Akan Ada Perpisahan Bulan kali ini, rasanya begitu pilu bg. Aku melaluinya sendirian bersama udara kemarau yang dingin. Malam yang lengang terasa berjalan pelan, siang yang terik terasa begitu menekan dan berisik. Aku ingat ucapanmu pada suatu malam milik bulan Mei, sebulan sebelum kepergianmu.
“wee, terimakasih ya sudah mengajakku jalan-jalan dan terimakasih juga atas segalanya. Kalo aku pergi kamu jangan sedih ya. Aku sudah maksimal berjuang dan sepertinya ujungnya bukan kesembuhan.” Aku terdiam mendengar penjelasanmu. Aku tahu kau lelah dan berulang kali hampir menyerah. Aku bisa melihat itu dari sorot mata beningmu, dari biru lebam tubuhmu, dan dari isak tangismu yang sesekali pecah di hadapanku. Aduq
Rasa Takut & Sepi
Aku menyesal jarang mengunjungimu sebulan terakhir sebelum kepergianmu saat itu hanya karena aku benci melihatmu terbaring semakin lemah di ruang berbau obat-obatan itu dengan berbagai macam selang yang ada pada tubuhmu, oksigen tambahan yang menutup sebagian wajahmu dan jarum yang menusuk lenganmu. Rasanya aku begitu hancur Ketika melihat bagaimana penyakit itu merenggut bahagiamu, duniamu. Aku tertekan melihatmu kesakitan, tapi sayangnya rasa sakit itu tidak bisa dibagikan atau berpindah kepada orang lain, selain dirimu. Kau menanggung ngilu dan nyeri itu secara penuh sendirian. bg, seandainya takdir mampu aku belokkan derajatnya. Maka aku tidak ingin kau mengalami semua ini. Tapi ketetapannya tetaplah ketetapan, bukan?
Aku masih ingat bg perkenalan kita pada bangku kuliah 3 tahun silam juga banyak kenangan indah yang mengiringinya. Aku selalu ingin mengulang bagian itu saat melihatmu ceria dan riang setiap hari. Mudah bagimu membuat siapapun yang mengenalmu menjadi nyaman dan tenang dengan kehadiranmu. Gelak tawamu yang begitu renyah di dengar, juga usilmu yang menyebalkan untuk selalu kami rindukan dan kepeduliamu yang selalu menyentuh perasaan. Bg kau terlalu baik untuk dunia ini. Sehingga sebagai bentuk kasih sayang Tuhan dia memanggilmu dengan lebih dahulu membawamu pulang. Aku selalu percaya bahwa Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik untuk kita meski lewat sebuah perpisahan!!
Game Terpopuler Di Indonesia
Situs DEWAKIUKIU – Peraih Kemenangan TERMUDAH !
Deposit Via Pulsa Tanpa Potongan (Telkomsel & XL)
Minimal Deposit 15K
Ayo Raih Kemenangan Sebanyaknya !!!
WhatsApp: +6281338881442
Belajar Menerima Walau Itu Sakit
Aku, ada satu penyesalan yang terendap dalam setelah kepergianmu. Ielah soal perasaanku, debar jantung yang ku rahasiakan darimu. Selalu ku urungkan niat, sebab aku takut kita akan berbeda, berjarak atau bahkan saling menunggungi satu sama lain. Semua semakin tertahan lagi ketika monster itu datang, menyerangmu dengan tiba-tiba. Perasaanku rasanya bukan lah apa-apa, sebab yang penting adalah melihatmu baik-baik saja. Meski harus kehilanganmu juga pada akhirnya. Kepergianmu pada akhir Juni dengan tetesan air hujan, bersama bulir air mata yang membuat wajahku kebasahan. Sudah 4 bulan, tapi segala kenangan tentangmu masih terasa nyata. Menyala lebih terang dalam kesepian, dan redup diantara keramaian, tapi selalu hidup, selalu bernyawa. Sudah aku luahan rasa ini jika diteruskan pasti membuatmu disana bersedih. Sakong
“Hidup harus terus berjalan. Nanti kita pasti ketemu. Nantikan aku disana. semangat ya meraih mimpi nya, jangan capek jadi orang baik dan teruslah jadi baik ya. ( Domino99 ) ” Itulah secarik kalimat yang kau selipkan bersama jaket cokelat pemberianmu yang hampir ku kenakan setiap malam. aku merindukanmu dengan haru setiap waktu bersama dengan doa-doa yang ku upayakan tidak pernah putus untukmu, agar di sana kau hidup baik tanpa kesakitan dan dalam keselamatan. Semoga tenang disana. Nanti kita pasti ketemu. 🙂 Di Setiap Pertemuan Akan Ada Perpisahan