DewaKiuKiuLounge – Moment – Main game tentunya menjadi hal yang menyenangkan setelah seharian letih dan jenuh beraktifitas. Keseruan dan ketegangan ketika bermain game terkadang bikin kita lupa sama masalah kita.
Game memang didesain untuk memberikan kita hiburan sekaligus memberi tantangan. Game yang terlalu mudah dan cepat untuk diselesaikan tentunya membosankan banget.
Namun, terkadang ada kalanya main game bikin kita malah jadi kesel. Bukan karena banyak cheater, namun karena game tersebut memaksa kita untuk melakukan sesuatu yang aneh banget.
7 Momen di Mana Game Memaksamu Melakukan Hal yang Gak Penting!
Setiap video game tentunya memiliki aturan yang harus kita ikuti. Terkadang, aturan tersebut aneh banget sehingga kita bertanya-tanya, “Maksudnya apaan, sih?”.
Memang, sih, hal-hal ini dimasukkan supaya game tersebut terasa unik. Yang bikin bete adalah kamu wajib melakukan hal yang nggak penting tersebut demi menyelesaikan game.
Nah, kali ini Jaka bakal membahas tentang 7 momen di mana game memaksamu untuk melakukan hal yang nggak penting. Penasaran? Simak terus ya, geng!
1. Moment Nonton Cutscene Berulang-ulang
Cutscene pada dasarnya adalah “film” yang ada di dalam game. Dalam film tersebut, kamu nggak bisa menggerakkan karaktermu atau mengontrol karena sudah terprogram oleh komputer.
Sebelum bertarung dengan karakter bos dalam game, biasanya kamu akan diperlihatkan cutscene terlebih dahulu supaya kamu mengerti dengan plot game.
Ketika kamu kalah, pasti kamu ingin cepat-cepat mencoba melawan bos itu lagi. Sayangnya, cutscene panjang yang nggak bisa di-skip bakal menghalangi niatmu, geng.
Kamu terpaksa harus menonton cutscene tersebut berulang-ulang hingga akhirnya bisa mengalahkan si bos. Nggak jarang, kamu malah hafal dengan seluruh dialog dalam cutscene. Tapi untungnya, pada beberapa game belakangan ini sudah memiliki fitur untuk “skip” cutscene ini kok.
2. Moment Belajar untuk “Ujian”
Game dirancang bagi player untuk dapat lepas dari realita yang melelahkan. Misalnya kamu kesal dengan seseorang, kamu bisa main game fighting untuk melampiaskan kekesalanmu.
Meskipun begitu, ada saja game yang malah membuat kamu makin stres karena harus belajar untuk ujian. Game seperti Persona series contohnya.
Dalam game ini, selain membasmi para penjahat, kamu juga harus tetap berprestasi di sekolah. Duh, berprestasi di dunia nyata saja sudah susah, kini kamu harus berprestasi dalam game juga.
3. Mengerjakan Pekerjaan Rumahan
Harvest Moon mengajarkan kita bahwa beternak, bertani, dan melakukan pekerjaan rumahan lainnya merupakan hal yang menyenangkan, meskipun sebenarnya nggak.
Dengan kata lain, pekerjaan rumahan sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk banget. Namun, beda cerita kalau kamu harus melakukan pekerjaan rumahan tersebut di dalam game action.
Misalnya saja game Red Dead Redemption di mana kamu berperan sebagai koboi penjahat yang berambisi untuk merampok kereta.
Di tengah hal-hal buruk yang kamu rencanakan, kamu harus tetap melakukan pekerjaan rumahan seperti mengangkut tumpukan jerami atau bahkan mandi, geng. Nggak penting banget, kan?
4. Bersembunyi di Game Non-Stealth
Misi stealth memang seru banget, terutama menjelang akhir game di mana semua bergantung pada karaktermu agar tidak tertangkap musuh.
Meskipun begitu, memasukkan elemen stealth dalam game penuh aksi seperti genre hack & slash bukanlah hal yang baik. Mekanisme game stealth dan hack & slash tentunya berbeda banget. BandarQ
Bermain stealth dalam game yang penuh aksi bakal bikin player jadi bosan karena kurang menantang dan nggak imersif. Mendingan main barbar saja, geng.
5. Moment Balapan di Game Non-Racing
Poin ini mirip dengan poin di atas nih, geng. Segmen balapan rasanya hanya menyenangkan apabila ada di dalam game balapan saja.
Biasanya, sih, game balapan bakal memberikanmu kontrol yang lebih enak ketika mengendarai mobil. Beda banget sama game open world seperti Grand Theft Auto (GTA) yang sulit banget untuk mengontrol kendaraan.
Yang paling menyebalkan apabila kamu mendapat sebuah misi untuk balapan di dalam game non balapan yang sulit sekali untuk mengontrol mobilnya. Bukannya seru malah bikin frustrasi.
6. Mengumpulkan Barang untuk Ending Terbaik
Untuk menamatkan sebuah game dengan persentase 100%, terkadang kamu harus mengumpulkan item-item yang tersebar di seluruh lokasi dalam game.
Meskipun jumlahnya sangat banyak dan nggak ada petunjuk spesifik mengenai lokasinya, collectibles bukanlah sesuatu yang wajib kamu cari kecuali kamu mengincar achievement game.
Namun, terdapat beberapa game yang cuma mengizinkanmu memiliki ending terbaik setelah mengumpulkan semua collectibles. Sebagai contoh Batman: Arkham Knight dan seluruh game Sonic The Hedgehog.
Tanpa mengumpulkan semua collectibles, jangan harap kamu bisa mendapatkan ending yang kamu mau. Tentunya hal ini menyusahkan banget mengingat collectibles membutuhkan waktu dan tenaga untuk mencarinya.
7. Moment Main Berulang Kali untuk Mendapatkan True Ending
Menamatkan game tentunya merupakan hal yang sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Bahkan, game Monster Hunter di platform PS2 membutuhkan waktu 1000 jam hingga tamat.
Banyaknya misi utama dan misi opsional, luasnya dunia game tersebut, hingga banyaknya collectible yang harus dikumpulkan tentu menjadi faktor.
Namun, terkadang ada game yang menggunakan cara curang agar player menghabiskan banyak waktu untuk menamatkannya meskipun memiliki durasi yang cukup singkat.
Game seperti Nier: Automata mewajibkanmu untuk menamatkan game ini berkali-kali serta mengambil alternatif yang berbeda-beda demi mendapatkan true ending.
Meskipun seru, namun yang namanya mengulang pasti bakal bosan. Agen Poker