DEWAKIUKIU LOUNGE – 5 Latihan Pernapasan Khusus untuk Pasien dengan PPOK
dewakiu55.org – Pasien penyakit paru obstruktif kronis bisa napas lebih lega
Apakah kamu punya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)? Kondisi inflamasi pada saluran napas dari paru-paru ini sering dikaitkan dengan kondisi pernapasan lain seperti emfisema dan bronkitis kronis.
Gejala umum PPOK meliputi:
Mengi
Sesak di dada
Sesak napas
Sejumlah besar lendir atau mukus yang terkumpul di paru-paru
Untuk saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan PPOK. Meskipun begitu, selain penanganan dari dokter, latihan pernapasan bisa membantu mengelola gejala dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan melatihnya secara teratur, pernapasan jadi tak terlalu terkuras saat beraktivitas atau berolahraga, sehingga kamu jadi lebih energik. Siap untuk melatihnya? Inilah lima latihan pernapasan yang ampuk untuk pasien PPOK, bikin lebih fit!
5 Latihan Pernapasan Khusus untuk Pasien dengan PPOK
1. Pernapasan dengan bibir yang dikerucutkan (pursed lips)
Pertama, kamu dapat mencoba latihan pursed lips. Seperti namanya, saat melakukan latihan ini, bibirmu dalam posisi mengerucut. Diketahui, pursed lips dapat mengurangi beban pernapasan saat beraktivitas, melepaskan udara di paru-paru, relaksasi pernapasan, dan mengurangi sesak napas.
Agar manfaatnya terasa, kami sarankan untuk melakukan latihan ini 4-5 kali sehari, terutama jika kamu sering beraktivitas berat. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pursed lips:
Dengan bibir yang tertutup rapat, tarik napas melalui hidung dalam dua hitungan
Kerucutkan bibir, seperti saat ingin bersiul atau meniup lilin
Dengan bibir yang dikerucutkan, embuskan napas secara perlahan dalam empat hitungan
2. Pernapasan terkoordinasi
Gejala sesak napas akibat PPOK dapat menimbulkan kecemasan yang malah membuatmu menahan napas. Untuk mencegahnya, kamu dapat melatih teknik pernapasan terkoordinasi.
Jika kecemasan melanda atau sedang olahraga, teknik ini amat membantu. Ikuti langkah-langkah ini:
Tarik napas melalui hidung sebelum mulai berolahraga
Jika tengah berolahraga, embuskan napas melalui bibir yang dikerucutkan saat kamu mencapai bagian paling berat dari satu latihan. Contohnya saat tubuh meringkuk ke atas ketika sit-up
3. Pernapasan dalam
Teknik pernapasan dalam berguna agar udara tidak terperangkap di paru-paru, penyebab utama mengapa sesak napas terjadi. Dengan teknik ini, kamu bisa menghirup udara lebih segar.
Kamu dapat menggabungkan latihan pernapasan dalam dengan teknik lainnya dalam daftar ini. Latihan ini bisa dilakukan selama 10 menit, 3-4 kali sehari.
Cara melatih teknik pernapasan dalam adalah dengan:
- Duduk atau berdiri dengan siku sedikit ditarik ke belakang. Dengan begitu, dada lebih mengembang
- Tarik napas dalam-dalam melalui hidung. Tahan napas hingga 5 hitungan
- Embuskan udara dalam-dalam dan perlahan melalui hidung, sampai kamu merasakan udara yang ditarik tadi telah dilepaskan seluruhnya
4. Huff cough
Bagi pasien PPOK, lendir atau mukus lebih cepat menumpuk di paru-paru. Nah, teknik huff cough adalah latihan pernapasan yang dirancang untuk membantumu mengeluarkan lendir secara efektif tanpa membuatmu merasa terlalu lelah.
Seperti namanya, huff cough dibarengi dengan batuk. Berbeda dengan batuk biasa, batuk ini tidak keras, sehingga kamu tidak lelah, untuk mengeluarkan lendir dalam paru-paru. Berikut metode melatih huff cough:
Duduk dengan nyaman dan tarik napas melalui mulut, sedikit lebih dalam daripada saat menarik napas normal
Gerakkan otot perut untuk mengeluarkan udara dalam tiga tarikan napas yang rata sambil membuat suara “ha, ha, ha” seperti saat mengecek bau napas
5. Pernapasan diafragma
Diafragma adalah salah satu otot penting yang terlibat dalam kinerja sistem pernapasan manusia. Akan tetapi, pasien PPOK cenderung memaksa otot leher, bahu, dan punggung untuk bernapas, bukan diafragma.
Oleh karena itu, teknik pernapasan diafragma atau pernapasan perut membantu melatih kembali otot diafragma agar bekerja lebih efektif. Berikut cara melakukannya:
- Duduk atau berbaring dengan bahu relaks. Letakkan satu tangan di dada dan tangan satunya di perut
- Tarik napas melalui hidung selama 2 detik, rasakan perut bergerak ke luar. Jika kamu melakukan teknik ini dengan benar, perut bergerak lebih aktif daripada dada
- Kerucutkan bibir dan embuskan napas perlahan melalui mulut. Tekan perut dengan tangan satunya secara lembut. Ini akan meningkatkan kemampuan diafragma untuk melepaskan udara
- Ulangi latihan ini semampumu
Latihan pernapasan diafragma memang lebih rumit dari latihan di daftar ini, dan butuh komitmen serta latihan rutin agar terbiasa. Jika kamu merasa sulit bernapas lewat diafragma dan mengalami PPOK, konsultasikan dengan dokter paru atau terapis pernapasan.
Dampak PPOK terhadap paru dan sistem pernapasan itu permanen, dan belum ada obatnya. Namun, hal tersebut bukan berarti PPOK tidak bisa dicegah atau dikendalikan perkembangannya. Salah satu cara pencegahannya adalah hidup sehat dan tidak merokok. Bukan rahasia kalau PPOK dikaitkan dengan kebiasaan merokok, baik aktif maupun pasif.
Itulah beberapa latihan pernapasan yang direkomendasikan untuk pasien PPOK agar kinerja pernapasan lebih optimal. Dengan latihan rutin dan pembiasaan, latihan-latihan ini diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup para pasien PPOK sehari-hari.
baca juga : Dialami Banyak Perempuan, Ini 5 Penyebab Pendarahan Saat Hamil Muda