DEWAKIUKIU LOUNGE – 5 Fakta Menstrual Migraine, Episode Migrain Saat Menstruasi
dewakiu77.info – Perubahan hormonal dapat memicu gejala
Pernahkah kamu mengeluhkan sakit kepala sebelah alias migrain saat menstruasi (menstrual migraine)? Nyatanya, keluhan ini cukup umum dialami perempuan pada siklus bulanannya.
Menurut keterangan dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke, sakit kepala atau migrain tiga kali lebih sering dialami perempuan ketimbang laki-laki. Sementara itu, National Health Service (NHS) memaparkan jika lebih dari separuh perempuan yang mengalami migrain berhubungan dengan gejala dan siklus menstruasi.
Simak terus penjelasan berikut ini untuk mengetahui penyebab, gejala, serta cara mengobati dan pencegahan menstrual migraine.
5 Fakta Menstrual Migraine, Episode Migrain Saat Menstruasi
1. Gejala migrain saat menstruasi
Sebelum membahas gejala migrain saat haid, perlu diketahui bahwa ada dua subtipe migrain saat haid, yaitu pure menstrual migraine dan menstrual-related migraine.
Perempuan dengan pure menstrual migraine hanya mengalami episode sakit kepala saat menstruasi dan perkiraan prevalensi kejadiannya adalah sebesar 1 persen.
Sementara itu, pada menstrual-related migraine, kondisi ini sering terjadi pada suatu periode (tetapi tidak selalu) dan diperkirakan dialami sekitar 6 hingga 7 persen perempuan yang mengalami migrain jenis ini.
Migrain sendiri merupakan suatu kondisi sakit kepala, dengan intensitas ringan hingga berat, di salah satu sisi kepala. Gejala utama migrain adalah nyeri kepala yang berdenyut. Selain itu, gejala lain yang bisa menyertai di antaranya:
Mual
Muntah
Peka berlebihan pada suara atau cahaya
Gangguan audiovisual yang cenderung terjadi sebelum gejala utama muncul
Gejala sindrom pramenstruasi (PMS) seperti perut kembung, nyeri payudara, dan perubahan suasana hati
Menurut penjelasan dari NHS, perempuan dengan masalah ini kemungkinan besar mengalami episode 2 hari sebelum haid atau 3 hari pertama haid. Namun, episode ini cenderung terjadi selama kehamilan, perimenopause, atau sedang dalam pengobatan hormonal. Episode yang dipicu oleh faktor hormonal kemungkinan lebih parah, terjadi peningkatan intensitas, atau sulit diobati.
2. Penyebab migrain saat menstruasi
Para ahli belum sepenuhnya yakin mengenai penyebab tunggal menstrual migraine. Namun, kemungkinan ada kaitannya dengan peradangan atau inflamasi.
Bahan kimia dalam otak bisa menyebabkan pembuluh darah di area tersebut membengkak. Jika hal ini mengiritasi saraf terdekat di kepala, tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan perubahan neurologis dan nyeri.
Para peneliti juga memaparkan adanya kemungkinan pengaruh hormon seks perempuan terhadap kondisi migrain. Gejala tersebut mungkin dipicu oleh hormon estrogen atau prostaglandin.
Adapun faktor lain yang dapat meningkatkan risiko migrain meliputi:
Faktor genetik
Perempuan
Kondisi kesehatan yang menyebabkan peradangan atau memicu migrain
Sementara itu, beberapa pemicu lain selain terdiri dari:
Cahaya yang terlalu terang
Perubahan cuaca secara drastis
Menghirup bau kuat dari polusi, produk pembersih, parfum, knalpot kendaraan, atau bahan kimia tertentu
Terlalu banyak atau sedikit tidur
Mengonsumsi bahan kimia tambahan, seperti monosodium glutamat (MSG), kafein, atau alkohol
Tekanan
Perasaan gelisah
Lapar
Dehidrasi
Sleep apnea
Bruksisme
Gangguan sendi rahang
Perlu diingat, satu faktor pemicu tidak menyebabkan migrain, tetapi kombinasi beberapa faktor bisa memicu sakit kepala sebelah ini.
3. Diagnosis migrain saat menstruasi
Untuk menggalakkan diagnosis terkait menstrual migraine, dokter dapat memulainya dengan pemeriksaan fisik dan bertanya mengenai riwayat kesehatan keluarga pasien untuk mengidentifikasi kondisi potensial yang mendasari.
Jika dokter mencurigai penyebab lain selain pengaruh hormonal, kemungkinan pasien akan menjalani rekomendasi tes tambahan seperti:
4. Pengobatan dan perawatan
Melansir Healthline, ada beberapa cara untuk meredakan nyeri atau serangan migrain, yaitu:
- Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti seperti ibuprofen
- Mengonsumsi obat sesuai resep dokter
- Mengonsumsi vitamin dan suplemen untuk mencegah sakit kepala
- Olahraga teratur untuk meredakan sakit kepala yang dipicu oleh hormon. Studi dalam Journal of Headache and Pain tahun 2019 menunjukkan bahwa latihan aerobik dapat menurunkan durasi serangan migrain
- Mengurangi stres dengan meditasi, yoga, atau latihan pernapasan
5. Bagaimana cara mencegahnya?
Migrain saat menstruasi baik yang disebabkan oleh pengaruh hormonal atau kondisi lainnya dapat dicegah dengan beberapa opsi preventif berikut ini, yaitu:
- Beralih pada jenis kontrasepsi lain
- Menambahkan dan mengoleskan gel khusus sebelum menstruasi untuk mencegah penurunan estrogen
- Mencoba opsi terapi penggantian hormon
- Mengidentifikasi pemicu lain untuk memahami lebih jelas terkait gejala migrain dan pemicu tertentu, seperti makanan dan tingkat stres
- Memastikan asupan nutrisi terpenuhi dengan baik
- Menerima perawatan lain seperti transkranial magnetik stimulasi (TMS).
- Menggunakan terapi komplementer seperti akupunktur
Itulah fakta medis seputar menstrual migrain, episode sakit kepala sebelah yang kerap muncul pada beberapa perempuan saat menstruasi. Bila keluhan ini sangat mengganggu, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
baca juga : 5 Penyebab Seseorang Tampak Lebih Muda Dibanding Usia Aslinya