DEWAKIUKIULOUNGE – Mengapa Orang Suka Pamer? Suka penasaran nggak kenapa ada orang yang suka pamer? Seperti memperlihatkan kekayaan yang identik dengan keunggulan financial seseorang tertentu daripada orang lainnya, ataupun keunggulan fisik, momen, dan berbagai hal lain yang mungkin menurut dia pantas/harus diperlihatkan kepada orang lain. Mungkin secara performa publik, mereka terlihat keren, lebih unggul daripada yang lain, mempesona dengan apa yang mereka miliki. Tapi terkadang realitanya bisa berbeda.
BandarQ Di dunia psikologi ada sedikit jawaban, terutama alasan terkait topik mengapa beberapa orang suka pamer. Kali ini saya akan melakukan sedikit pembahasan yang pernah dilakukan oleh salah satu psikolog di barat, Hanan Parvez, sekaligus penulis ternama di Forbes, Business Insider dan Reader’s Digest.
Pada orang-orang yang suka pamer alias show off, dua hal ikut mempengaruhi, yaitu kondisi pertama, lingkungan tempat dia melakukan pamer, dan kondisi kedua, para subject responden pelaku, alias orang-orang yang si pelaku pamer inginkan agar melihat dia.
Mengapa Orang Suka Insecurity
Kebanyakan orang melakukan pamer karena insecurity, alias merasa tidak aman. Tidak seperti apa? Dalam dunia pergaulan sosial. Dengan melakukan pamer, mereka anggap bahwa perilaku ini membawa mereka ke posisi aman.
Pernahkah Anda dalam suatu pergaulan merasa tidak dianggap “penting”? Kemudian dengan perasaan yang menyeruak di hati tersebut, timbul perilaku ingin pengakuan dari teman-teman? Nah, bagi beberapa orang, pengakuan seperti ini bisa didapat dengan melakukan show off alias pamer.
Misalnya dalam suatu kelas, atau bangku perkuliahan. Salah seorang murid di antara teman-temannya, dia dianggap salah satu teman yang tidak begitu cerdas. Ada kemungkinan dia akan merasa kurang aman dalam dunia pergaulan, beberapa momen kemudian, kebutuhan pengakuan akan timbul, jika dia melakukan jalan yang lebih positif lainnya, itu lebih baik, tetapi pada beberapa orang pada kondisi ini dia akan melakukan pamer.
Kondisi yang saya maksud seperti pasca ulangan atau ujian. Ketika dia mendapat nilai yang cukup bagus, dia akan melakukan pamer ke teman-temannya, dengan begitu dia merasa, bahwa pengakuan dari teman-temannya akan dia dapatkan, karena show off tersebut bisa menyingkirkan stereotip negatif dari teman-temannya bahwa dia adalah anak kurang cerdas. Harapannya, sematan semi negatif tersebut akan tersingkir, kemudian pergaulan dengan teman-temannya akan baik-baik saja, bahkan lebih baik lagi, dan tidak akan ada stereotip lagi yang menganggap dia kurang briliant.
Psikolog barat terkait memberi contoh seorang master beladiri. Ahli silat, kungfu, karate. Yang memang benar-benar ahli di bidangnya. Tidak akan menantang seseorang untuk bertanding, demi memamerkan kemampuannya, karena dia tahu bahwa dia mempunyai skill yang bagus dalam beladiri.