DEWAKIUKIU – Edema Makula Diabetik Definisi Gejala Penyebab dan Cara Pencegahan. Secara global, terdapat 2 miliar orang yang penglihatannya mengalami gangguan. Di Indonesia, di perkirakan terdapat 8 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan. Salah satu penyebabnya adalah DME (Edema Makula Di abetik).
Apa itu edema makula di abetik?
Edema makula di abetik merupakan kondisi menebalnya retina akibat penumpukan cairan di dalam mata. Penyakit dengan nama lain di abetic macular edema (DME) ini merupakan bagian dari komplikasi di abetes retinopati di abetik.
Penyakit mata ini terbilang serius karena bisa menyerang pasien dengan Di abetes Melitus. DME terjadi ketika kebocoran cairan terjadi ke makula dan menyebabkan pembengkakan. Cairan di makula dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah alias kebutaan.
Penyebab seseorang terkena edema makula di abetik
Penderita di abetes erat kaitannya dengan komplikasi di abetes. Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dapat membuat pembuluh darah retina melemah.POKER ANDALAN NO.1 ASIA!
Pembuluh darah yang sangat kecil inilah menjadi rusak, melebar di luar kendali, dan mengeluarkan cairan ke dalam retina. Cairan yang bocor dari pembuluh darah bisa menyebabkan pembengkakan pada retina.
Tanpa penanganan tepat, pembengkakan bisa menganggu fungus makula dan fovea yang berperan penting dalam mekanisme penglihatan. Itu sebabnya, penyakit mata satu ini bisa di derita oleh siapa pun tanpa mengenal usia.
“Tak hanya usia tua, di abetes juga bisa di peroleh para generasi muda karena faktor genetik, gaya hidup, dan pola makan. Bahkan, di abetes di usia muda itu akan lebih parah. Makanya, banyak komplikasi di abetes berujung pada penglihatan yang bermasalah,” kata Dr. dr. Elvioza, SpM(K), Dokter Spesialis Mata Konsultan Vitreoretina dan Direktur Layanan Vitreoretina, JEC Eye Hospitals & Clinics di acara PT Roche Indonesia ‘Inovasi Untuk Mencegah Hilangnya Penglihatan’, Kamis (2/11/2023).
Perlu di ketahui pula bahwa ada kelompok rentan yang membuat risiko penyakit ini menjadi lebih besar, berikut faktor-faktornya:
- Berusia 20-79.
- Memiliki kontrol glikemik yang buruk.
- Memiliki riwayat hipertensi.
- Menderita di abetes lebih dari 15 tahun.
- Kadar kolesterol dan/atau trigliserida yang tinggi (di slipidemia).
- Riwayat peradangan pada mata (uveitis).
- Riwayat operasi mata atau terapi panretinal photocoagulation (PRP).
Gejala pasien edema makula di abetik
DME mempunyai gejala yang beragam, tergantung seberapa parah penumpukan cairan serta apakah penyakitnya sudah berdampak pada fovea. Fovea (bintik kuning) merupakan bagian dari makula yang bertanggung jawab terhadap ketajaman penglihatan.
Beberapa pasien tidak mengalami gangguan penglihatan lansgung karena edema makula di abetik yang di alami baru memasuki tahap awal. Berikut gejala pasien DME:
- Melihat tepi dan garis lurus tampak bergelombang.
- Sulit membedakan warna.
- Memiliki area gelap dan kosong di tengah penglihatan.
- Kesulitan dalam membaca.
- Penglihatan kabur atau terdistorsi.
Edema Makula Diabetik Definisi Gejala Penyebab dan Cara Pencegahan
Cara mendiagnosis pasien DME
Dalam proses diagnosa Edema Makula Di abetik (DME), seorang dokter spesialis mata akan melakukan serangkaian pemeriksaan.
Langkah ini melibatkan tes untuk mengukur fungsi mata, mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan pada pembuluh darah, dan memberikan informasi tentang jumlah cairan yang terkumpul di retina.
Sebelum menjalani serangkaian tes ini, pasien akan di berikan tetes mata yang bertujuan untuk melebarkan pupil mata. Obat tetes mata akan di berikan oleh perawat dengan jarak waktu 10 hingga 15 menit, sehingga pupil mata menjadi cukup lebar.
Tindakan tersebut juga memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam mata dengan lebih jelas. Berikut adalah beberapa pemeriksaan mata yang akan di lakukan dalam rangka mendiagnosis edema makula di abetik:
- Tes ketajaman visual: dokter akan meminta pasien membaca deretan angka dan huruf yang ukurannya semakin kecil dari atas ke bawah.
- Amsler Grid: pasien akan memerhatian gambar kotak-kotak dengan titik di tengahnya. Dari sini, dokter dapat melihat apakah kemampuan penglihatanmu masih normal atau justru terganggu.
- Foto fundus: dokter akan mengambil gambar mendetail retina untuk mendeteksi kelainan pada pembuluh darahnya.
- Optical coherence tomography (OCT): prosedur melibatkan penggunaan gelombang cahaya guna mendeteksi pembengkakan pada retina.
- Angiografi mata: dokter akan menyuntikkan cairan pewarna ke lengan dan melihat alirannya pada retina.
Pada dasarnya, cek mata untuk mendiagnosis DME tidak akan menimbulkan efek samping. Namun, kemungkinan mata akan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya usia di tetesi obat pembesar pupil. Hal tersebut termasuk wajar dan akan membaik dalam beberapa jam.
Apakah pasien DME sudah pasti mengalami kebutaan? Ini kata dokter!
Dr. dr. Elvioza menjelaskan bahwa pasien yang mengalami DME kemungkinan besar akan mengalami kebutaan jika tidak di obati dengan baik. Itu sebabnya, penanggulangan risiko sangat di butuhkan sedini mungkin.
“Pasien DME hampir di pastikan akan mengalami kebutaan. Karena sebelum adanya inovasi penyembuhan, sebagian besar pasien di negara maju mengalami kebutaan. Setelah adanya inovasi pencegahan, barulah penglihatan bisa di selamatkan,” kata Dr. dr. Elvioza.
“DME ini adalah komplikasi dari di abetes melitus. Jadi, bisa di tarik kesimpulan kalau di abeles melitus tidak terkontrol dengan baik, pasti nggak akan terkena DME. Mengontrol di abetes bisa menggunakan obat, melakukan di et, perhatikan pola makan, dan banyak lagi,” lanjutnya.
Pengobatan edema makula di abetik
Terdapat beragam metode pengobatan yang dapat di lakukan oleh pasien penderita edema makula di abetik. Dokter akan menyesuaikan pengobatan yang tepat dengan kondisi pasien, Berikut beberapa jenis pengobatan yang tersedia:
1. Terapi laser
Pengobatan dengan menggunakan teknik laser dapat di lakukan oleh dokter untuk memperbaiki pembuluh darah yang mengalami kerusakan atau kebocoran. Selain itu, terapi laser juga memiliki fungsi pencegahan terhadap pembentukan pembuluh darah yang abnormal di sekitar retina.
Terapi laser secara berkala mampu menjaga kemampuan penglihatan dan mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut. Namun, dalam beberapa kasus, mungkin di perlukan beberapa sesi terapi untuk mencapai hasil yang optimal.
2. Penyuntikan obat ke dalam mata
Terdapat dua jenis obat yang di gunakan untuk mengatasi edema makula di abetik, yaitu anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF) dan steroid. Anti-VEGF membantu mengurangi pembengkakan dan menghindari pembentukan pembuluh darah yang dapat merusak retina.
Pada sejumlah kasus, dokter mata dapat mempertimbangkan penggunaan obat steroid, yang berperan dalam mengurangi pembengkakan di retina dan meningkatkan kualitas penglihatan.
Penggunaan obat steroid biasanya menjadi opsi ketika pengobatan dengan anti-VEGF tidak memberikan hasil yang memadai.
BACA JUGA : Hamil 4 Bulan tapi Perut Masih Kecil Apakah Normal?
Cara mencegah edema makula diabetik
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko edema makula diabetik:
- Memeriksakan mata ke dokter secara rutin.
- Menjalani pola makan sehat dan berolahraga secara rutin.
- Melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala.
- Mengonsumsi obat diabetes sesuai anjuran dokter.
- Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah dalam rentang yang normal.
- Tidak mengabaikan gejala apa pun yang timbul pada matamu.
Demikian informasi seputar edema makula diabetik mulai dari gejala, penyebab, hingga cara pencegahannya. Jika kamu sudah mengalami gejalanya, segera kunjungi dokter untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
SUMBER : DEWAKIUKIU LOUNGE