Mantan pelatih Timnas Inggris, Sven-Goran Eriksson, tutup usia pada Senin (26/8/2024) malam WIB. Pelatih asal Swedia tersebut meninggal dunia pada usia 76 tahun.
“Sven-Goran Eriksson telah meninggal dunia. Setelah sakit lama, Eriksson meninggal pada pagi hari di rumah dikelilingi oleh keluarga,” bunyi pernyataan pihak keluarga Eriksson kepada CNN International.
Advertisementhttps://www.bola.com/inggris/read/5684433/dunia-sepak-bola-berduka-mantan-pelatih-timnas-inggris-sven-goran-eriksson-tutup-usia?page=3#div-gpt-ad-bolacom-mgid-inarticle
Pada Januari tahun ini, Eriksson mengungkapkan jika dirinya menderita kanker pangkreas stadium akhir. Berdasarkan diagnosis dokter, pria yang pernah menangani Timnas Filipina tersebut hanya memiliki waktu sekitar satu tahun untuk hidup.
“Semua orang dapat melihat saya menderita penyakit yang tidak baik, dan semua orang mengira itu kanker, dan memang demikian. Namun, saya harus melawannya selama mungkin,” kata Eriksson beberapa waktu lalu.
Sven-Goran Eriksson meninggalkan dua orang anak, Johan dan Lina, yang berasal dari mantan istrinya, Ann-Christine Pettersson, dan pasangannya, Yaniseth del Carmen Bravo Mendoza.
Pelatih Kawakan
Sven-Goran Eriksson merupakan satu di antara pelatih kawakan di dunia. Eriksson memulai karier kepelatihannya pada 1977, bersama klub kampung halananya di Swedia, Degerfors IF.
Dia kemudian pindah ke klub yang lebih besar yakni IFK Gotherborg. Setelah itu Eriksson melanglang buana ke Eropa dan dunia.
Sven-Goran Eriksson lantas melanjutkan kariernya bersama Benfica, AS Roma, hingga Lazio. Setelah itu, Eriksson sempat dipercaya menukangi Timnas Inggris pada 2001 sampai 2006.
Sayangnya, dia gagal membawa Tim Tiga Singa mengukir prestasi. Padahal, Timnas Inggris pada era tersebut diperkuat sejumlah nama-nama pesepak bola legendaris, mulai dari Steven Gerrard, Frank Lampard, Rio Ferdinand, hingga John Terry.
Selepas menangani Inggris, Eriksson dipercaya melatih Manchester City. Setelah itu, sempat mengasuh Meksiko dan Pantai Gading.
Eriksson juga sempat melatih Leicester City sebelum cabut ke negeri Tirai Bambu untuk melatih beberapa klub di Liga Super China. Setelah itu, sempat melatih Timnas Filipina pada 2018 tetapi angkat kaki pada 2019.
Koleksi 18 Trofi
Sepanjang kariernya di dunia kepelatihan, Sven-Goran Eriksson berhasil mengoleksi 18 gelar juara. Pencapaian tersuksesnya adalah ketika menangani Lazio.
Bersama Tim Elang Ibu Kota, Eriksson sukses merengkuh tujuh titel juara, beberapa di antaranya adalah satu trofi Serie A, dua gelar Coppa Italia, dan satu Piala Winners.
“Saya harap Anda akan mengingat saya sebagai orang yang positif yang berusaha melakukan semua yang bisa dilakukannya. Jangan menyesal, tersenyumlah,” kata Eriksson dalam sebuah film dokumenter dilansir Metro.
“Terima kasih atas segalanya, pelatih, pemain, penonton, semuanya luar biasa. Jaga diri Anda dan jaga hidup Anda. Dan jalani saja.”
“Saya menjalani hidup yang baik. Saya pikir kita semua takut akan hari ketika kita meninggal, tetapi hidup juga tentang kematian,” lanjutnya.