Manfaat Tempe bagi Kesehatan Tubuh
DEWAKIUKIU LOUNGE
Tempe merupakan hidangan yang selalu menghiasi meja makan keluarga Indonesia. Makanan ini memang tiada duanya. Enak, terjangkau, dan dapat di sajikan dengan gaya apa pun.
Tempe terbuat dari kedelai yang di masak sebagian dan di fermentasi dengan sejenis jamur yang di sebut rhizopus. Jamur ini terlihat pada permukaan tempe, berupa zat putih kabur yang menyatukan tempe (miselium).
Selain enak, tempe adalah sumber protein yang dapat di gunakan sebagai alternatif daging. Oleh sebab itu, makanan ini populer di kalangan vegan dan vegetarian.
Baik untuk Pencernaan
Makanan yang di fermentasi mengandung probiotik. Probiotik menguntungkan, karena dapat memberikan manfaat kesehatan saat di makan terutama untuk kesehatan pencernaan.
Studi telah menemukan bahwa probiotik meningkatkan pembentukan asam lemak rantai pendek di usus besar. Ini merupakan sumber energi utama untuk sel-sel yang melapisi usus besar Anda.
Meskipun penelitian telah memberikan hasil yang beragam, beberapa telah mengaitkan asupan prebiotik dengan peningkatan frekuensi tinja serta mengurangi peradangan saluran cerna.
Tinggi Akan Protein
Tempe mengandung protein yang tinggi sehingga anda akan merasa kenyang lebih lama. Satu cangkir (166 gram) tempe menyediakan 31 gram protein.
Dengan harga yang relatif lebih murah dan terjangkau, anda dapat memperoleh protein yang sama baiknya sebagai pengganti protein hewani. Selain itu, makanan ini juga cocok sebagai salah satu sumber protein bagi vegetarian.
Menjaga BerMenekan Nafsu Makanat Badan Ideal
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi protein dapat meningkatkan thermogenesis (produksi panas). Ini mengarah pada peningkatan metabolisme dan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori setelah makan.
Oleh karena itu makanan tinggi protein sering di sarankan bagi mereka yang sedang menjalani program diet, agar tercapai berat badan yang ideal.
Dalam sebuah studi tahun 2014, 20 pria dengan obesitas yang melakukan diet protein tinggi yang mencakup protein berbasis kedelai atau berbasis daging. Setelah 2 minggu, mereka menemukan bahwa kedua diet sama-sama menghasilkan penurunan berat badan.
Menekan Nafsu Makan.
Makanan tinggi protein juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan. Hal ini karena konsumsi sumber protein akan memberikan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar.
Satu studi menemukan bahwa camilan kedelai berprotein tinggi juga meningkatkan rasa kenyang dan membuat kualitas diet lebih baik. Ini di bandingkan dengan camilan tinggi lemak.
Bantu Menurunkan Kolesterol
Tempe mengandung isoflavon. Menurut penelitian, kandungan tempe tersebut dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol (baik kolesterol total maupun LDL).
Studi lain melihat efek protein kedelai pada kadar kolesterol dan trigliserida. Dalam studi tersebut, 42 peserta makan makanan yang mengandung protein kedelai atau protein hewani selama periode 6 minggu.
Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai menurunkan kolesterol LDL (jahat) sebesar 5,7% dan kolesterol total sebesar 4,4%. Serta menurunkan trigliserida sebesar 13,3%.
Mengurangi Stres Oksidatif
Studi menunjukkan bahwa isoflavon pada kedelai juga memiliki sifat antioksidan yang dapat mengurangi stres oksidatif. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas. Atom yang sangat tidak stabil ini dapat berkontribusi pada masalah kesehatan kronis.
Penumpukan radikal bebas berbahaya telah dikaitkan dengan banyak penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa isoflavon dapat mengurangi penanda stres oksidatif dengan meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh.
Mencegah Anemia
Sebagian besar sumber zat besi ditemukan pada daging hewan dan produk unggas, seperti daging sapi, kambing, ayam, bebek, burung kalkun dan telur. Oleh sebab it, pada vegetarian atau orang yang tidak mengkonsumsi daging dengan alasan tertentu sangat dikhawatirkan terjadi anemia defisiensi zat besi.
Para vegetarian boleh cukup merasa lega, sebab untuk memenuhi asupan zat besi harian, selain dapat melalui suplementasi zat besi, bisa dengan konsumsi kacang kedelai. Kacang kedelai yang terdapat pada tahu dan tempe mengandung zat besi dalam jumlah cukup tinggi.
Menurunkan Gula Darah
DEWAKIUKIU
Studi lain menemukan bahwa isoflavon pada kedelai mungkin memiliki efek yang menguntungkan pada beberapa kondisi kesehatan yang terkait dengan stres oksidatif.
Misalnya, satu penelitian pada hewan menunjukkan bahwa isoflavon kedelai menurunkan kadar gula darah pada tikus dengan diabetes. Namun, penelitian lanjutan tetap diperlukan untuk melihat manfaat tersebut terhadap manusia.