DEWAKIUKIU LOUNGE – Paparan Sinar Matahari Bisa Berdampak Buruk Bagi Kulit, Tubuh memerlukan bantuan sinar matahari untuk membantu memproduksi vitamin D, yang penting untuk pembentukan tulang normal. Karena alasan ini, penting untuk berjemur setiap pagi.
1. Kerutan
Paparan sinar matahari adalah penyebab paling umum dari kerutan. Dij elaskan laman Better Health Channel, ini karena sinar UV memicu pembentukan radikal bebas di dalam kulit, yang merusak serat elastin di kulit dan berkontribusi terhadap terbentuknya kerutan.
Orang dengan kulit putih memiliki perlindungan yang lebih sedikit terhadap perubahan kulit akibat sinar UV dan cenderung mengembangkan lebih banyak kerutan di bandingkan orang dengan kulit gelap. Kerutan-kerutan ini selanjutnya membuat seseorang tampak lebih tua daripada usia sebenarnya.
2. Kulit Belang
Paparan sinar matahari dalam waktu singkat mampu membuat bagian kulit tertentu menjadi lebih gelap. Daerah yang lebih gelap ini terjadi karena adanya penumpukan pigmen yang di sebut melanin. Melanin di produksi oleh kulit, dan menyerap sinar UV untuk melindungi tubuh dari sinar matahari.
Menurut Lakes Dermatology, kulit yang belang dapat di alami oleh siapa saja. Namun, orang yang berkulit terang berisiko lebih tinggi mengalami perubahan warna dan kanker.
3. Bintik-bintik Gelap
Area kulit yang sering terpapar sinar matahari dapat mengembangkan bintik-bintik cokelat datar. Bintik ini juga di kenal sebagai bintik hati, kendati tidak ada hubungannya dengan hati. Bintik ini tidak berbahaya, tidak bersifat kanker, dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Di terangkan laman Healthline, sinar UV mempercepat produksi melanin, pigmen alami yang memberi warna pada kulit. Pada kulit yang telah bertahun-tahun terpapar sinar matahari, bintik-bintik ini dapat muncul saat melanin menumpuk atau di produksi dalam konsentrasi tinggi.
4. Biduran
Paparan cahaya matahari dapat menyebabkan biduran atau yang juga di sebut urtikaria. Di jelaskan American College of Allergy, Asthma & Immunology, bintik-bintik merah besar dan gatal ini dapat terbentuk 5 menit setelah paparan sinar matahari dan hilang dalam 1 atau 2 jam setelah meninggalkan sinar matahari.
Terkadang, ini juga di sertai sakit kepala, lemas, dan mual. Hipersensitivitas ini bisa sangat melumpuhkan, bahkan mengancam nyawa. Semua orang bisa terkena kondisi ini, tetapi perempuan lebih mungkin terpengaruh daripada laki-laki.
4. Kanker Kulit
Paparan radiasi UV dari matahari yang berlebihan dapat merusak DNA dalam sel kulit, menurut Cancer Research UK. DNA memberi tahu sel cara berfungsi, dan kerusakan DNA yang menumpuk dari waktu ke waktu dapat menyebabkan sel mulai tumbuh di luar kendali, yang memicu kanker kulit.
Siapa pun dapat terkena kanker kulit, tetapi beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi, salah satunya orang yang kulitnya mudah terbakar sinar matahari atau mengalami sunburn.
Sunburn adalah kerusakan kulit dan respons tubuh untuk mencoba memperbaikinya. Sunburn adalah tanda yang jelas bahwa DNA dalam sel kulit telah rusak akibat terlalu banyak radiasi UV. Sering mengalami sunburn dapat melipatgandakan risiko kanker kulit.
5. Tahi Lalat
Tahi lalat adalah pertumbuhan berlebih dari sel kulit yang di sebut melanosit. Melanosit umumnya didistribusikan ke seluruh kulit dan menghasilkan melanin, pigmen alami yang memberi warna pada kulit. Namun, melanosit yang tumbuh berkelompok memicu terbentuknya tahi lalat.
Meskipun tahi lalat adalah pertumbuhan sel yang berlebihan, tahi lalat hampir selalu tidak bersifat kanker. Menurut National Library of Medicine, sebagian besar tahi lalat muncul di bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari. Selain itu, jumlah tahi lalat dapat bertambah setelah lama berada di bawah sinar matahari. DEWAKIUKIU