DEWAKIUKIU – Ketika terbelit ekonomi dan kepala keluarga tidak mau menafkahi, sosok ibu akan turun tangan untuk mencari uang demi anak-anaknya. Tak jarang, para ibu harus banting tulang untuk bekerja. Wanita Ini Kerangkeng Balitanya di Kandang
Seperti kisah seorang ibu di China berikut ini. Akibat suaminya yang tidak pernah mencari uang, ibu tersebut pun berjualan es jelly berbagai rasa.
Ceritanya sempat menjadi viral. Ibu ini membawa anak nya saat berjualan dengan menempatkan nya di sebuah kadang .
Wanita ini terpaksa melakukan itu karena dia tak bisa membayar biaya penitipan anak. Demi memastikan anaknya aman saat berjualan, dia harus mengurungnya.
Wanita Ini Kerangkeng Anaknya Saat Berjualan
Mengutip Business Insider India, dalam video yang merekam saat ia berjualan. Tidak ada yang tau jika dari kereta dorong ini ada seorang balita yang di kurung di dalamnya.
Namun di balik jeruji itu ada seorang balita laki-laki yang menemani ibu tersebut. Dalam sebuah wawancara, ibu yang tidak disebutkan namanya itu berasal dari Kota Tongren di provinsi barat daya Guizhou.
Dia mengatakan bahwa dia tidak punya pilihan selain membawa anaknya yang berusia dua tahun untuk bekerja.
Wanita ini mengungkap bahwa keluarganya miskin dan dia tidak mampu menitipkan anaknya ke pengasuhan. Mengurungnya menjadi cara agar anaknya tidak berlarian dan mendapat masalah. Dia pun bekerja sekitar delapan jam sehari.
Suaminya hanya Menghabiskan Waktu untuk Game Online
” Kami tidak punya uang. Setiap kali tiba waktunya untuk membeli susu bubuk, kami tidak punya uang. Kami makan satu kali dan tidak ada uang tersisa untuk yang berikutnya,” kata wanita itu.
Dia menambahkan bahwa anak itu tidak dapat ditinggal bersama ayahnya karena ayahnya tidak peduli dan lebih banyak menghabiskan seluruh waktunya untuk bermain game online.
“ Saya mencoba membiarkannya keluar ketika tidak ada pelanggan. Saya tahu anak saya sangat menderita,” lanjutnya.
Tingginya Biaya Membesarkan Anak di China
Tahun lalu, Presiden China Xi Jinping mengklaim bahwa China telah menghapus kemiskinan ekstrem, dengan mengatakan bahwa pemerintahnya telah mengangkat 98,99 juta orang di daerah pedesaan yang miskin dari kemiskinan.
Pada tahun yang sama, pemerintah China juga mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak, dengan kebijakan yang memungkinkan orang memiliki hingga tiga anak.
Namun, banyak pasangan di China mengatakan, mereka tidak mampu untuk memulai keluarga, salah satu faktornya karena tingginya biaya membesarkan anak.