DewaKiuKiu Lounge – 7 Komplikasi Hemofilia yang Perlu Diwaspadai. Hemofilia ialah kelainan langka ketika darah tidak dapat membeku secara normal. Orang dengan hemofilia memiliki sedikit atau tidak memiliki faktor pembekuan darah yang di perlukan untuk pembekuan darah normal.
Akibatnya, pasien hemofilia berisiko menghadapi sejumlah komplikasi dari kondisinya. Beberapa komplikasi ini bersifat umum, tetapi ada juga yang bisa berakibat fatal. Di sini, akan di bahas beberapa komplikasi dari hemofilia yang perlu di waspadai.
7 Komplikasi Hemofilia yang Perlu Diwaspadai
1. Kerusakan sendi dan otot
Di jelaskan dalam laman Centers for Disease Control and Prevention, hemofilia dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri atau sesak pada persendian, biasanya pada lutut, siku, dan pergelangan kaki. Pendarahan ini kemudian dapat menyebabkan kerusakan sendi atau otot dalam tiga cara:
- Pendarahan dalam rongga sendi dapat menyebabkan kerusakan sendi. Kadang, kerusakan sendi dapat terjadi setelah satu sendi mengalami pendarahan besar. Atau, kerusakan sendi terjadi sebagai akibat dari pendarahan berulang selama periode waktu tertentu.
- Setelah sendi berdarah, lapisan sendi dalam keadaan meradang selama beberapa minggu, yang disebut sinovitis (peradangan pada sinovium sendi) akut. Sinovium (jaringan ikat yang melapisi bagian dalam kapsul sendi) yang meradang dapat berdarah lagi, menciptakan pendarahan baru sebelum pendarahan sebelumnya benar-benar sembuh.
- Pendarahan otot, jika tidak di tangani dengan benar, dapat berkembang menjadi jaringan parut dan hilangnya kelenturan otot. Ini dapat memberi tekanan tambahan pada sendi di dekatnya, dan menempatkannya pada risiko pendarahan.
2. Pendarahan otak
Benjolan dan memar yang ringan pada orang-orang pada umumnya bisa berakibat fatal pada orang dengan hemofilia A. Utamanya jika mereka memiliki faktor pembekuan yang sangat rendah.
Di kutip dari laman Everyday Health, salah satu komplikasi dari hal ini adalah pendarahan di otak akibat cedera kepala. Individu dengan hemofilia A perlu segera mencari bantuan medis jika merasakan gejala berikut:
- Penglihatan ganda
- Sakit kepala hebat
- Leher terasa sakit atau kaku
- Sering muntah
- Mengantuk, lelah, atau lesu secara tiba-tiba
- Tiba-tiba tidak terkoordinasi dan canggung
- Kesulitan berjalan atau menggunakan lengan
- Kejang
- Perubahan perilaku yang tidak biasa
3. Hematuria
Darah dalam urine atau hematuria adalah salah satu hal yang umum di alami oleh orang dengan hemofilia. Di lansir Haemophilia Foundation Australia, telah dilaporkan bahwa hingga 66 persen orang dengan hemofilia pernah mengalami hematuria.
Apabila darah dalam urine terlihat jelas dengan mata telanjang, ini di sebut hematuria makroskopis. Jika darah hanya dapat dideteksi dengan pengujian laboratorium, ini disebut hematuria mikroskopis. Etiologi hematuria pada hemofilia sering kali tidak jelas, tetapi mungkin disebabkan oleh defisiensi koagulasi yang mendasarinya.
4. Pendarahan pada sistem pencernaan
Hemofilia juga dapat menyebabkan pendarahan pada sistem pencernaan. Menurut laman Kaiser Permanente, ini paling sering ditandai dengan adanya darah pada tinja atau saat muntah.
Darah pada sistem pencernaan kadang dapat menyebabkan muntah yang terlihat seperti bubuk kopi atau memberikan tampilan tinja yang hitam dan lembek. Jika cukup banyak darah yang hilang, seseorang mungkin akan merasakan pusing, lemas, dan kelelahan.
5. Mudah memar
Menurut The Regents of The University of California, hemofilia dapat menyebabkan tubuh jadi sangat mudah memar. Pada anak-anak dengan hemofilia, tak jarang mereka memiliki banyak memar di sekujur tubuh.
Banyak orangtua yang memiliki anak dengan hemofilia khawatir dengan memar yang ada pada sekujur tubuh anaknya, terutama jika anak sedang dalam masa aktif bergerak. Pasalnya, anak dapat memiliki memar hanya karena merangkak, berguling, duduk, dan melakukan aktivitas lain yang sebenarnya tidak berbahaya.
6. Pendarahan mulut
Pendarahan pada mulut adalah salah satu komplikasi umum pada orang dengan hemofilia, utamanya pada anak-anak. Menurut penjelasan pada laman Hemophilia of Georgia, pendarahan di mulut biasanya berasal dari gusi di sekitar gigi.
Pendarahan juga bisa berasal dari lidah, bibir, atau bagian dalam pipi, sering kali karena tidak sengaja menggigitnya. Pendarahan di lidah, dasar mulut, atau pipi bisa berbahaya jika tidak dihentikan karena darah dapat menumpuk di tenggorokan dan membuat pasien sulit bernapas.
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah pendarahan pada mulut, di antaranya:
- Jangan mengunyah permen karet karena ini berisiko membuat kamu secara tidak sengaja menggigit lidah atau pipi.
- Jangan pernah memasukkan benda seperti pensil atau klip kertas ke dalam mulut.
- Saat makan, kunyah dengan perlahan agar bibir atau pipi tidak tergigit.
- Kunjungi dokter gigi setiap enam bulan sekali.
- Jaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik.
7. Sindrom kompartemen
Sindrom kompartemen adalah komplikasi hemofilia langka yang berkembang ketika pembengkakan terjadi di dalam area tertutup, di mana otot, saraf, pembuluh darah, dan tulang tidak memiliki ruang untuk berkembang. Tekanan pada arteri, vena, dan saraf menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, memperlambat sirkulasi darah ke otot dan saraf, dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan yang terlibat.
Sindrom kompartemen adalah keadaan darurat medis. Kondisi ini memerlukan perawatan segera untuk mencegah kematian jaringan dan disfungsi permanen.
Hemofilia adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus, terlebih karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Jika kamu atau orang terdekatmu memiliki gangguan ini, ikuti semua saran dokter untuk membantu mengelola kondisi tersebut.
Demikian ulasan bersama DewaKiuKiu Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda semua dan terima kasih telah membaca artikel ini.
Dapat juga bergabung bersama kami dalam permainan Poker Online dengan mendaftar IDPRO PKV GAMES & untuk respon yang lebih cepat anda juga bisa langsung Via Whatsapps : http://wa.me/6282163126109