DewaKiuKiu Lounge – 5 Risiko Saat Berekspektasi Terlalu Tinggi. Setiap orang pasti punya rencana dalam hidupnya. Entah itu yang berkaitan dengan hal-hal kecil maupun besar. Bahkan tidak jarang kamu akan menetapkan target yang paling baik. Bagimu kesempurnaan mutlak harus di raih. Tidak ada kata tidak mampu.
Sayangnya, tidak jarang seseorang hanya berekspektasi tinggi namun tidak di imbangi dengan kemampuan maupun usaha yang mumpuni. Bagimu harus bisa meraih hasil yang terbaik, namun usaha yang di lakukan masih kurang. Di tambah lagi kemampuanmu juga terbatas. Berikut lima risiko saat kamu menetapkan ekspektasi terlalu tinggi dan harus selalu sempurna.
5 Risiko Saat Berekspektasi Terlalu Tinggi
1. Ekspektasi terlalu tinggi membuatmu mudah tertekan
Setiap orang memang berhak menentukan rencana dalam hidupnya. Entah itu rencana dalam hal karier, pendidikan, maupun dalam bidang-bidang lainnya. Seringkali kamu mematok ekspektasi terlalu tinggi dan wajib hukumnya untuk mencapai kesempurnaan.
Kamu mewajibkan diri untuk berhasil meraih apa yang sudah di tetapkan. Kurang puas rasanya jika bukan menjadi yang paling unggul. Jika mindset seperti ini terus menerus di terapkan, alih-alih dapat meraih kesuksesan yang ada kamu semakin tertekan.
2. Selalu di bayangi oleh kegagalan
Target dan penetapan tujuan itu memang penting. Dengan memiliki keduanya, maka kamu akan tahu ke mana harus melangkah serta dapat meminimalisir hal-hal buruk yang dapat terjadi. Beda cerita jika mematok ekspektasi terlalu tinggi. Hal ini justru akan menjadi bumerang ketika kamu menetapkan target pencapaian.
Ekspektasi terlalu tinggi bisa saja justru menjadi hambatan besar dalam langkahmu. Karena terlalu terobsesi dengan kesempurnaan, kamu jadi ragu-ragu dalam melangkah dan selalu takut jika mengalami kegagalan. Tanpa disadari, sifat ragu-ragu tersebutlah yang sebenarnya malah dapat membuatmu tersandung dan gagal.
3. Kamu akan sangat kecewa saat rencanamu tidak tercapai maksimal
Setiap orang boleh-boleh saja memiliki rencana maupun target yang harus diraih. Namun yang menjadi masalah adalah ketika keunggulan itu kamu jadikan patokan yang mutlak wajib diraih. Sayangnya, kondisi yang ada di lapangan seringkali berbanding terbalik dengan rencana yang sudah kamu susun.
Banyak hal-hal di luar perkiraan yang muncul begitu saja sehingga berpotensi menghambat pencapaian. Ketika berekspektasi terlalu tinggi, bukan tidak mungkin kamu akan mengalami kekecewaan mendalam saat targetmu tidak dapat tercapai maksimal.
4. Tidak dapat menerima kegagalan
Salah satu risiko yang dapat dialami oleh mereka yang berekspektasi terlalu tinggi adalah tidak dapat menerima kegagalan. Hal ini dikarenakan kamu sudah terlena dengan iming-iming kesuksesan dan keberhasilan. Dalam perkiraanmu, selalu merasa pasti dapat meraihnya.
Namun seribu sayang, apa yang terjadi justru berbanding 180 derajat dengan apa yang sudah diperkirakan. Akibatnya, kegagalan seolah bagai pil pahit yang membuatmu tersedak. Kamu merasa sakit hati yang teramat dalam dan terus menyalahkan diri sendiri.
5. Kamu susah bangkit dari keterpurukan saat gagal
Berekspektasi tinggi itu boleh-boleh saja, kok. Semua orang berhak untuk menetapkan yang terbaik. Namun kamu juga harus ingat bahwa hasil terbaik tidak dapat diraih begitu saja. Ada usaha dan perjuangan ekstra keras yang harus dilakukan.
Sayangnya, masih banyak orang yang hanya menginginkan hasil terbaik namun cenderung meremehkan dan enggan berusaha. Dengan percaya diri kamu yakin tanpa usaha pun pasti bisa meraih hasil terbaik. Ketika pada akhirnya kegagalan terjadi, kamu akan mengalami kesedihan mendalam. Alih-alih sukses, kamu malah jatuh ke dalam jurang keterpurukan dan susah untuk bangkit lagi.
Ekspektasi tinggi ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi dapat membuatmu termotivasi untuk meraih hasil terbaik. Di sisi lain justru dapat membuatmu tertekan bahkan larut dalam kecewa dan keterpurukan. Jika kamu termasuk orang yang sering menetapkan ekspektasi terlalu tinggi, mulailah menyadari lima risiko di atas.