DewaKiuKiu Lounge – 7 Hal Yang Sering Dianggap Sikap Egois. Egois merujuk pada sifat mendahulukan kebahagiaan, kepentingan dan kebutuhan diri sendiri. Meski kerap dipandang negatif, egois adalah sifat alami yang ada di dalam diri tiap manusia.
Seringkali terjadi bias antara batasan egois dengan mencintai diri sendiri. Seperti enam hal berikut ini yang kerap dianggap keputusan egois padahal sebenarnya normal saja dilakukan. Apa saja? Berikut ulasannya!
7 Hal Yang Sering Dianggap Sikap Egois
1. Menikmati me time
Pernah gak kamu mendapat protes dari orang sekitar saat menolak ajakannya untuk hangout dengan alasan sedang ingin sendiri? Mungkin sebagian besar akan menjawab pernah. Meluangkan waktu untuk diri sendiri adalah bagian yang sangat penting dari kebahagiaanmu. Itu artinya kamu memperhatikan kebutuhanmu secara keseluruhan.
Orang-orang yang mengganggu waktumu mungkin merasa sulit untuk menyendiri. Mereka mungkin merasa bosan atau gak bahagia saat sendirian. Tapi itu bukan salahmu. Kamu memiliki hak untuk menikmati waktu sendiri dan gak ingin bertemu orang lain untuk periode waktu tertentu.
2. Membuat keputusan yang berbeda dari orang lain
Kerap kali orang yang mengambil keputusan berbeda dari orang lain dianggap egois dan sombong. Padahal, setiap orang mempunyai cara pandang yang berbeda dan gak bisa di paksakan oleh siapapun.
Sebagai contoh, kamu memutuskan untuk bekerja sebagai freelancer sementara orang-orang di lingkunganmu bekerja di perusahaan bonafide. Atau misalnya, kamu memutuskan untuk gak menikah, sementara teman-teman sebayamu satu per satu telah berumah tangga.
Keputusanmu yang berbeda dari kebanyakan orang gak membuatmu terlihat egois. Justru, artinya kamu tahu apa yang benar kamu inginkan di dalam hidup ini.
3. Gak segera membalas pesan
Sebagian besar kamu mungkin pernah mendapat telepon atau pesan yang bersifat basa-basi saat kamu sibuk bekerja. Lalu, saat kamu memutuskan untuk menunda membalasnya, pengirim pesan malah merasa jengkel.
Kamu gak egois saat melakukan hal ini. Apalagi bila ia menghubungimu saat kamu tengah sibuk dengan kewajibanmu. Itu artinya kamu telah menerapkan prioritas atas apa yang harus kamu dahulukan.
Kamu bisa meresponnya di waktu luang atau saat semua pekerjaan telah selesai. Bahkan, kamu juga punya hak untuk sama sekali gak merespon. Di dalam hidup ini, kamu mempunyai wewenang penuh untuk mengabaikan orang-orang tertentu.
4. Mengeluarkan uang untuk self reward
Di era serba sosial media ini, hidup kita ibarat menjadi konsumsi semua orang. Saat memberikan reward kepada diri sendiri lalu mengunggahnya ke media sosial, mungkin ada saja orang-orang yang mengkritik, memberi komentar gak di harapkan atau bahkan mencibirmu.
Mungkin memang tujuannya baik, yaitu menasehatimu untuk gak menghamburkan uang. Namun sesungguhnya, kamu berhak untuk sebuah penghargaan atas jerih payah yang telah kamu lakukan selama ini.
Memanjakan diri dengan sebuah barang bermerek atau liburan bukanlah hal yang salah. Itu artinya kamu mencintai dan menghargai dirimu sendiri. Jadi, gak selamanya kamu harus mendengar omongan orang.
5. Mengakhiri hubungan yang gak bahagia
Orang-orang yang berada di hubungan khususnya pernikahan yang menyakitkan sering dinasehati untuk bertahan demi anak-anak. Ia akan di anggap egois saat memutuskan untuk berpisah karena mementingkan kebahagiaannya sendiri.
Anak-anak di anggap lebih baik di besarkan dalam keluarga yang penuh kekacauan di banding melihat orangtuanya berpisah. Anggapan seperti ini sama sekali gak benar. Sebab, anak-anak justru meniru model hubungan orangtuanya saat mereka dewasa nanti.
Untuk kamu yang masih berstatus pacaran, mengakhiri hubungan yang menyakitimu adalah langkah bagus demi kebahagiaanmu. Kamu berhak mendapat pasangan yang jauh lebih baik daripada memaksakan diri untuk bertahan.
6. Memutuskan childfree
Kepercayaan yang telah mengakar di masyarakat mengatakan bahwa kita harus memiliki anak dan hidup gak akan lengkap tanpa mereka. Faktanya, menjadi orang tua memang kebahagiaan yang luar biasa, tetapi ini harusnya dimulai secara sukarela, tanpa tekanan atau paksaan apa pun. Inilah sebabnya mengapa seseorang yang gak ingin memiliki anak gak berarti ia egois.
Orang yang berani mengambil keputusan untuk childfree adalah orang dengan kesadaran diri tinggi yang mampu mengabaikan semua tekanan dari orang lain. Mereka tahu apa yang mereka inginkan dari kehidupan.
Mementingkan diri sendiri gak selamanya salah. Justru kamu perlu menempatkan kebahagiaanmu sebelum membahagiakan orang lain. Dari enam kondisi ini, mana yang pernah kamu alami dan bagaimana caramu menghadapinya?
