Ini Efek Samping Konsumsi Kafein – DEWAKIUKIU – Kafein sangat umum di konsumsi oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. Biasanya, orang mengkonsumsi kafein dalam bentuk kopi, teh, minuman berenergi, dan coklat
Kafein sendiri di ketahui memiliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan energi, hingga mencegah kantuk. Namun, di sisi lain, kafein juga bisa memicu berbagai efek samping yang mengganggu, utamanya jika dikonsumsi secara berlebihan atau dikonsumsi oleh orang yang tidak terbiasa dengan kafein.
Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui apa saja efek samping yang mungkin di timbulkan dari kafein.
Menyebabkan kegelisahan
Kafein di kenal dapat meningkatkan kewaspadaan dan bekerja dengan menghalangi efek adenosin, zat kimia otak yang membuatmu merasa lelah. Pada saat yang sama, itu memicu pelepasan adrenalin, hormon terkait dengan peningkatan energi. Namun, pada dosis yang lebih tinggi, efek ini dapat menjadi lebih jelas, yang menyebabkan kecemasan dan kegugupan.
Studi dalam jurnal Food and Chemical Toxicology melaporkan bahwa asupan harian kafein sebesar 1.000 mg atau lebih per hari dapat memicu kegugupan, kegelisahan, dan gejala serupa pada kebanyakan orang. Selain itu, kafein dalam dosis sedang telah terbukti menyebabkan pernapasan cepat dan meningkatkan level stres saat di konsumsi dalam sekali duduk.
Masalah pencernaan
Banyak orang yang akan langsung merasa ingin buang air besar begitu minum secangkir kopi. Efek pencahar kopi di mungkinkan sebagai akibat dari pelepasan gastrin, hormon yang di produksi perut yang mempercepat aktivitas di usus besar. Ini Efek Samping Konsumsi Kafein.
Selain itu, penelitian pada jurnal Diseases of the Esophagus menunjukkan bahwa minuman berkafein dapat memperburuk penyakit gastroesophageal reflux (GERD) pada beberapa orang. Ini berlaku khususnya untuk kopi. Karena kopi dapat memiliki efek besar pada fungsi pencernaan, kamu mungkin perlu mengurangi jumlah kopi yang kamu minum atau beralih ke teh jika mengalami masalah pencernaan.
Tekanan darah tinggi
Studi dalam jurnal Pharmacology & Therapeutics telah membuktikan bahwa kafein mampu meningkatkan tekanan darah sebagai akibat dari stimulasinya pada sistem saraf. Kabar baiknya, efek kafein pada tekanan darah hanya bersifat sementara dan lebih sering terlihat pada individu yang tidak terbiasa mengonsumsinya. Sehingga, meskipun terbukti meningkatkan tekanan darah, namun kafein tampaknya tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke.
Penelitian dalam American Journal of Cardiology juga membuktikan bahwa asupan kafein yang tinggi meningkatkan tekanan darah selama berolahraga pada orang sehat, serta pada mereka yang memiliki tekanan darah sedikit meningkat. Atas alasan ini, memperhatikan dosis dan waktu konsumsi kafein menjadi penting, terutama jika kamu sudah memiliki tekanan darah tinggi.
Kelelahan
Di satu sisi, kafein sering di puji karena di ketahui dapat meningkatkan level energi. Namun, di sisi lain, kafein juga dapat memicu kelelahan setelah kafein meninggalkan sistem.
Sebuah ulasan dalam Innovations in Clinical Neuroscience menemukan bahwa meskipun minuman berkafein meningkatkan kewaspadaan dan memperbaiki suasana hati selama beberapa jam, individu seringkali lebih lelah dari biasanya pada hari berikutnya. Memang, jika kamu terbiasa minum banyak kafein sepanjang hari, kamh dapat menghindari efek rebound. Namun, ini akan memengaruhi kemampuanmu untuk tidur, yang penting bagi kesejahteraan tubuh.
Peningkatan frekuensi buang air kecil
Kafein memiliki efek diuretik dan dapat menstimulasi kandung kemih. Karenanya, asupan kafein yang tinggi dapat memicu peningkatan buang air kecil.
Penelitian yang di laporkan pada jurnal Urology Annals yang mengamati individu usia muda hingga paruh baya dengan kandung kemih yang terlalu aktif yang mengonsumsi 2 mg kafein per 4,5 kilogram berat badan setiap hari mengalami peningkatan frekuensi dan urgensi urin yang signifikan. Selain itu, asupan kafein yang terlalu tinggi dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan inkontinensia pada orang dengan kandung kemih yang sehat. Jika kamu minum banyak minuman berkafein dan merasa lebih sering buang air kecil, mungkin ada baiknya untuk mengurangi asupan kafein.
Sah-sah saja jika kamu memang suka meminum minuman berkafein, seperti kopi atau teh. Namun, mengingat kafein juga berpotensi memberikan efek samping, sebaiknya batasi asupan minuman berkafein untuk menghindari semua efek samping tersebut.
Baca juga : BCL Umumkan Positif COVID-19 Di Instagram