Sistem Penanggulangan Bencana Paling Baik
ARTIKEL UNIK DAN VIRAL

Sistem Penanggulangan Bencana Paling Baik

DEWAKIUKIU LOUNGE – 5 Negara dengan Sistem Penanggulangan Bencana Paling Baik di Dunia.

Bencana alam memang sesuatu yang terjadi di luar kendala manusia biasa. Waktu kedatangan serta dampak yang diciptakannya pun tak bisa diduga-duga. Namun, selama manusia hidup berdampingan dengan bencana, tentu kita mulai sadar akan pentingnya upaya-upaya menangani serta pencegahan sebagai cara menekan jumlah korban jiwa dan materi.

Beberapa negara rawan bencana ini bisa dibilang selangkah atau bahkan jauh lebih maju dibanding Indonesia dalam hal penanganan serta pencegahan bencana. Negara apa saja itu?

5 Negara dengan Sistem Penanggulangan Bencana Paling Baik di Dunia.

1. Jepang

Jepang merupakan salah satu negara yang berada di lingkaran api dengan titik gempa yang tersebar hampir di semua wilayahnya. Namun, Jepang yang menyadari posisinya pun melakukan upaya untuk mencegah korban jiwa serta kerusakan materi dengan membuat standar konstruksi bangunan tahan gempa. Peraturan tentang bangunan tersebut selalu mereka revisi dan tinjau ulang secara berkala.

Tak hanya mengandalkan teknologi, mereka juga membekali warganya dengan keterampilan survival yang cukup baik agar tak panik saat gempa terjadi.

2. Chile

Meski jarang dibahas, Chile sebenarnya salah satu negara yang juga sering dilanda gempa. Tak tanggung-tanggung, gempa di negara ini bisa mencapai 9 SR. Gempa juga terjadi dengan frekuensi yang cukup tinggi, setiap hari. 

Namun, mereka telah meng-install banyak alarm sebagai peringatan dini bagi warganya untuk segera berlindung jika gempa datang. Beberapa menit kemudian, polisi, ambulan, dan regu penyelamat lainnya dengan sirine sudah berpatroli untuk menolong penduduk.

Selain itu, mereka juga telah menentukan standar bangunan tahan gempa hingga 9 SR. Bangunan boleh saja retak atau mengalami kerusakan lain tetapi dipastikan tidak akan roboh. 

Dilansir dari The Guardian pada 16 September 2015 lalu, ketika gempa hebat sebesar 8,4 SR mengguncang dan membawa ombak tsunami, Chile hanya kehilangan 13 korban jiwa dan beberapa bangunan serta kapal rusak.

3. Meksiko

Meksiko pernah dilanda gempa besar di tahun 1985 yang menewaskan puluhan ribu orang. Hal ini menjadi pelajaran berharga yang mendorong negara di kawasan Amerika Tengah ini untuk terus berbenah diri. Mirip dengan Chile, Meksiko menggunakan alarm pendeteksi pergerakan seismik untuk memberi waktu 50-86 detik bagi warga untuk menyelamatkan diri. Selain bunyi alarm, pemerintah juga memberikan pesan singkat massal melalui ponsel.

Tak hanya berhenti di situ, mereka juga telah membuat aturan standar konstruksi bangunan dan infrastruktur, serta sistem penanganan pasca bencana yang berusaha untuk mengakomodasi orang-orang yang paling membutuhkan bantuan dengan prioritas yang sudah diatur, tentunya kaum marginal harus didahulukan.

4. Amerika Serikat

Sebagai negara dengan wilayah yang luas dan punya karakter wilayah yang beragam, Amerika Serikat juga dikelilingi banyak bahaya bencana alam. Tidak hanya gempa bumi tetapi juga angin dan badai yang tak tanggung-tanggung besarnya. 

Selama ini, Amerika Serikat selalu memberi peringatan awal melalui alarm dan broadcast jika bencana terjadi agar warga sekitar memiliki waktu menyelamatkan diri. Warga di wilayah rawan bencana pun sudah membekali diri dengan bunker di rumah dan bangunan penting lainnya.

5. Selandia Baru

Berbeda dengan negara lain yang hanya fokus pada keselamatan warganya, Selandia Baru justru menggunakan pendekatan yang berbeda. Mereka membangun Beehive Bunker, sebuah bunker yang ditujukan untuk menampung para pekerja pemerintah agar selama bencana terjadi mereka tetap dapat bekerja menjalankan tugasnya untuk kepentingan warga atau apapun yang perlu dilakukan. Mereka tidak ingin membiarkan pemerintah lumpuh selama bencana terjadi.

Dilansir dari Stuff.com, pada gempa Christchurch tahun 2011, bunker ini digunakan sebagai pusat pengendali penanganan bencana, mulai dari tempat pengungsian untuk warga, tempat kementerian terkait menjalankan tugas, serta tempat distribusi informasi bagi media. Selama tidak terjadi bencana, bunker ini digunakan untuk berbagai upaya simulasi serta sosialisasi tentang bencana pada warga dan pihak terkait.

Bencana alam memang tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Namun negara bisa meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan dengan menciptakan sistem pencegahan bencana yang canggih dan membekali warganya dengan pengetahuan atau kemampuan bertahan ketika terjadi bencana.

Baca Juga : 7 Manfaat Luar Biasa Bekam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *