ARTIKEL UNIK DAN VIRAL

Serangga Paling Berbahaya di Dunia

DewaKiuKiuLounge. Serangga merupakan hewan yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Ada yang tidak berbahaya, ada juga yang berbahaya.Bagaiman jika anda tiba tiba menemukan serangga paling berbahaya? Meski mereka memiliki ukuran yang kecil, tak menjamin serangga tersebut tak bisa memberikan ancaman pada manusia. Sengatan atau gigitan mereka ada yang bisa fatal dan menyebabkan kematian.

Berikut Serangga Paling Berbahaya Dunia

Giant Japanese Hornet

Serangga Paling Berbahaya di Dunia

Agen Poker. Jangan tertukar antara lebah, tawon, dan hornet. Jika lebah masih membawa keuntungan bagi manusia, tawon, dan hornet tidak. Tawon dan hornet juga memiliki ukuran tubuh lebih besar serta sifat yang lebih agresif dari lebah. Tawon dan hornet sama-sama tidak ragu untuk menyengat korbannya berkali-kali.

Hornet memiliki tipikal membuat sarang di pohon dan semak belukar. Ini membuat kita harus ekstra hati-hati. Khusus hornet jenis Asian Giant Hornet, mereka adalah hornet terbesar yang ada di dunia. Ukuran mereka bisa mencapai panjang 2 inci. Sub spesies dari Asian Giant Hornet, yakni Japanese Hornet, adalah yang paling agresif dan tak kenal takut. Racun mereka bisa mengakibatkan alergi dan mampu melarutkan jaringan dalam waktu singkat.

Lebah Pembunuh

Serangga Paling Berbahaya di Dunia

Killer Bee atau nama Indonesianya yakni Lebah Pembunuh. Dia lebah, dan juga pembunuh, apalagi yang tidak lebih seram dari lebah pembunuh? Lebah ini memiliki tingkat agresifan lebih tinggi daripada lebah madu biasa. Lebah ini dikenal juga dengan nama African honey bee. Bila bertemu dengan sarang lebah pembunuh, lebih baik segera menyingkir. BandarQ

Lebah pembunuh sangat agresif dan protektif. Mereka tidak ragu-ragu menyengat apapun yang mengganggu sarangnya. Lebah satu ini bisa mengejar korbannya sampai jarak 1 mil. Lebah pembunuh sebenarnya tidak memiliki racun yang berbahaya. Tapi lain cerita bila kalian dikejar oleh sekumpulan lebah pembunuh.

Brazilian Wandering Spider

Brazilian Wandering Spider

Masih dari kelas Arachnida, berikut adalah Brazilian Wandering Spider, laba-laba paling beracun di dunia sekaligus salah satu serangga berbahaya. Yang memang takut dengan laba-laba, pasti akan langsung menyingkir jauh-jauh dari laba-laba ini. Jika kalian yang tidak takut, lebih baik urungkan niat kalian untuk mendekati hewan ini. Domino99

Baca Juga : Internet Paling Cepat di Berbagai Negara

Memiliki nama lain Phoneutria, Brazilian Wandering Spider hidup di daerah tropis seperti di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Laba-laba ini memiliki racun neurotoxin yang sangat berbahaya. Sekali racun ini masuk ke dalam tubuh, otot akan mengalami kram, kesulitan bernafas, kaku, dan ereksi selama berjam-jam. Efek ereksi ini dimanfaatkan oleh para ahli untuk menyembuhkan masalah disfungsi ereksi pada pria.

Lalat Tsetse

Lalat Tsetse

Ada banyak jenis lalat yang hidup di Bumi, tapi tidak ada yang seberbahaya Lalat Tsetse. Lalat Tsetse memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada lalat biasa. Bahaya yang dibawa oleh serangga satu ini juga lebih besar daripada lalat pada umumnya. Untungnya lalat ini lebih banyak ditemukan di Afrika.

Lalat Tsetse memiliki makanan utama dari darah hewan vertebrata. Selagi mereka menghisap darah, mereka juga menyebarkan penyakit yang berbahaya. Penyakit yang dibawa oleh lalat satu ini adlaah Trypanosomiases. Penyakit ini membawa penyakit tidur pada korbannya. Jika tak dirawat dengan segera, penyakit ini bisa berakibat fatal dan berujung pada kematian. Poker

Nyamuk

Nyamuk

Ukuran kecil tak menjadi pertanda bahwa hewan tersebut tidak berbahaya. Tak percaya? Coba lihat saja nyamuk, inilah serangga paling berbahaya yang hidup di muka Bumi. Ukurannya kecil, tapi bahaya yang dibawa oleh serangga kecil satu ini, sangatlah berbahaya. Angka kematian yang disebabkan oleh serangga ini bisa mencapai 1 juta kematian per tahun.

Yang paling ditakuti adalah penyakit malaria. Malaria dibawa oleh nyamuk jenis Anopheles. Ketika mereka menghisap darah korban, nyamuk Anopheles sekaligus mengtransfer bakteri mematikan malaria ke dalam tubuh korban. WHO mengestimasi 30 detik anak kecil meninggal akibat malaria. Setahunnya, 500 kasus malaria terjadi. Capsa Susun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *