Menstruasi Masih Jadi Bahan Bully, Ini Sebabnya
ARTIKEL KESEHATAN International

Menstruasi Jadi Bahan Bullying, Ini Sebabnya

Menstruasi atau haid normal dialami perempuan. Haid memberi tanda bahwa secara biologis, perempuan siap mengandung. Namun, pemahaman yang minim membuat menstruasi malah jadi bahan perundungan (bullying) di kalangan remaja.

“Eh, kamu jorok, kamu dying [sekarat], sakit ya dibilang gitu. Mereka [anak laki-laki] ngejek karena enggak tahu [menstruasi itu apa],” ujar Lil’li Latisha, aktris remaja, saat berbagi pengalaman dalam gelaran Menstrual Hygiene Day 2019 di Kantorkuu Coworking Space, Agro Plaza, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/5).

Pemeran Happy dalam film Kulari ke Pantai ini bercerita, ejekan itu tak hanya diterimanya, tetapi juga teman-teman sebayanya. Lil’li hanya 1 dari 39 persen anak perempuan yang di-bully saat mengalami menstruasi. Angka ini merupakan temuan dari riset yang dilakukan oleh Yayasan Plan International Indonesia bekerja sama dengan The SMERU Research Institute pada 2018 lalu.

Peneliti mengambil sampel dari SD dan SMP di tiga provinsi seperti DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, serta Nusa Tenggara Timur.

Menstruasi Masih Jadi Bahan Bully, Ini Sebabnya

Selain menemukan sebagian siswi mengalami perundungan, riset juga mendapatkan sebanyak 63 persen orang tua siswi tak pernah menjelaskan ihwal menstruasi pada si buah hati. Sebanyak 45 persen di antaranya bahkan merasa tak perlu menjelaskan pada anak laki-lakinya lantaran merasa tak pantas.

Perundungan yang diterima remaja perempuan saat menstruasi membawa dampak serius. Sebanyak 56 persen siswi mengalami keluhan psikis seperti emosional, sensitif, malas, dan perubahan nafsu makan.

“Kita semua lahir dari rahim ibu. [Pemahaman ini] agar remaja laki-laki mulai peduli, supaya enggak ngejek,” kata Silvia. Agen Poker

Atas fakta tersebut, riset mengajukan tiga rekomendasi. Silvia berkata, perlu ada peningkatan pemahaman berbagai pihak baik dari siswa, siswi, masyarakat, dan pemerintah tentang menstruasi dan MKM.

“Kemudian fokus intervensi di usia SD dan SMP untuk menyiapkan siswi yang belum menstruasi,” kata Silvia.

Selain itu, riset juga merekomendasikan dijadikannya menstruasi dan MKM sebagai bagian dari kurikulum sekolah.

Dapatkan Bonus Spesialnya (Apabila Bergabung)

• Bonus New Member
• Bonus Deposit
• VIP Unlimited Bonus
• Bonus Like & Share
• Bonus Rollingan up to 0.2% (Setiap 5 hari)
• Bonus Referral 15% (Seumur Hidup)
Tanyakan dengan CS Terkait >> LIVECHAT

* Dibantu layanan semua BANK ::
( bca , mandiri , bni , bri , danamon – bank daerah – dll )
*
Bisa dengan UANG ELEKTRONIK ::
( OVO, Doku Wallet, E-cash Mandiri, Sakuku BCA, DANA, PayPro, Uangku, Go-Pay, dll )

Permainan Menjadi LEBIH BAIK Bersama kami
Daftar sekarang yuk 🙂

Line ID : dewakiukiu

Telp / Darurat : 0813-3888-1442

Menstruasi Masih Jadi Bahan Bully, Ini Sebabnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *