ARTIKEL UNIK DAN VIRAL

Mengenal Hedonisme Di Gaya Hidup Konsumtif

Mengenal Hedonisme Di Gaya Hidup Konsumtif

DEWAKIUKIULOUNGE – Mengenal Hedonisme Di Gaya Hidup Konsumtif Anda pasti pernah mendengar kata ‘hedon’ seperti dalam percakapan sehari-hari ‘hedon banget sih kamu’ dan sebagainya. Biasanya, kata tersebut digunakan untuk menggambarkan atau mengkritik seseorang yang memiliki gaya hidup konsumtif, boros menggunakan uang untuk hal-hal yang tidak penting.

Kata hedon lazim juga dilontarkan kepada seseorang yang mempunyai hasrat belanja tinggi, membeli barang ini itu tanpa berpikir panjang. Sebetulnya apa sih yang dimaksud hedonisme dan seluk beluknya, sampai cara menghindari perilaku hedonisme? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari berbagai sumber.

Pengertian Hedonisme

Hedonisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu hedonismeos dengan kata dasar hedone. Kata hedone memiliki arti ‘kesenangan,’ sedangkan hedonismeos diartikan sebuah cara pandang yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kesenangan sebanyak mungkin. Kesenangan tersebut bisa didapatkan melalui berbagai cara, seperti menikmati hiburan, memiliki harta, kegiatan seksual, dan sebagainya.

Sejarah Hedonisme

Mengenal Hedonisme Di Gaya Hidup Konsumtif

Kata hedonisme sudah muncul sejak awal munculnya filsafat, atau saat manusia mulai berfilsafat pada tahun 433 Sebelum Masehi. Pandangan ini muncul ketika Socrates, salah satu filsuf paling terkenal mempertanyakan mengenai tujuan hidup manusia di dunia ini. Pertanyaan tersebut akhirnya melahirkan pandangan hedonisme. Pada masa itu hedonisme bukan untuk menggambarkan perilaku negatif, melainkan untuk mendeskripsikan esensi dari eksistensial manusia di muka bumi ini. Jawaban atas pertanyaan Socrates yang kemudian menjadi pandangan hedonismeos atau yang sekarang dikenal dengan nama hedonisme ini berawal dari pemikiran beberapa filsuf lainnya, seperti Aristippus dan Epikuros. Kedua filsuf tersebut memiliki pandangan berbeda terhadap hedonismeos.

Aristippus menggambarkan semua kesenangan manusia bersifat fisik, begitupula dengan ketidaksenangannya. Sedangkan Epikuros mengartikan hedonismeos adalah kebahagiaan manusia harus didapat dengan menyeimbangkan hal positif dan negatif. Berbeda dengan Aristippus, Epikuros menanamkan sisi-sisi spiritual pribadi individu di dalam pemikirannya.

Selanjutnya berbagai orang yang mendeskripsikan pemikiran ini di masa-masa modern pada akhirnya memiliki pandangan dengan garis besar yang sama, bahwa hedonisme adalah pandangan seseorang yang berusaha hidup untuk mencari kesenangan sebagai tujuan paling utama, terutama untuk dirinya sendiri.

Sisi Positif dan Negatif Hedonisme

Mengenal Hedonisme Di Gaya Hidup Konsumtif

Bila Anda melihat makna dari hedonisme pada awal munculnya pandangan ini, maka hedonisme bukanlah suatu hal yang benar-benar buruk. Mencari kesenangan dalam hidup bukanlah hal yang salah di kehidupan yang singkat ini. Namun bila mencari kesenangan dijadikan sebagai tujuan mutlak, maka seseorang tidak akan memiliki empati terhadap individu lainnya karena hanya berusaha terus menerus memenuhi kesenangan pribadi.

Pergeseran Makna Hedonisme di Era Modern

Mengenal Hedonisme Di Gaya Hidup Konsumtif

Dewasa ini, makna dari hedonisme ini bagi sebagian besar masyarakat mendeskripsikan hedonisme sebagai sebuah perilaku konsumtif atau konsumerisme yang berdampak buruk bagi penganutnya. Tentu saja gaya hidup ini dipengaruhi faktor internal dan eksternal.

Cara Menghindari Perilaku Hedon dan Konsumtif

Hedon yang dapat mengarah pada perilaku konsumtif merupakan kebiasaan hidup yang dapat merusak keuangan Anda. Gaya hidup seperti ini sudah melekat di kalangan generasi milenial. Gaji anak-anak muda ini habis untuk nongkrong di kafe, jajan kopi, makan di restoran, jalan-jalan, dan perilaku konsumtif lainnya tanpa memiliki tabungan maupun investasi.

Jangan Sampai Terjebak

Gaya hidup hedon memang menyilaukan mata. Begitu sudah terjebak, susah untuk keluar dari kubangan tersebut karena ada saja hal-hal yang menggoda. Yang sudah insyaf pun, bisa terjerat kembali. Oleh sebab itu, dibutuhkan komitmen dan kemauan kuat untuk meninggalkannya. Memulai hidup apa adanya dan tidak berlebihan. Mengenal Hedonisme Di Gaya Hidup Konsumtif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *