millennials
ARTIKEL UNIK DAN VIRAL Business Economy International

Millennials , Kesalahan Dalam Melamar Kerja

DewaKiuKiuLounge – Generasi Millennials sekarang tengah berjuang menjajaki dunia kerja. Meski sebenarnya ada banyak sekali lapangan pekerjaan yang ditawarkan, namun masih ada yang merasa kesulitan mendapat pekerjaan yang cocok.

millennials

Namun, alih-alih menyalahkan pemerintah maupun perusahaan terkait yang kamu pikir terlalu selektif memilih karyawan, coba deh introspeksi diri dulu. Banyak HRD di berbagai negara yang ternyata mengeluhkan perilaku dua generasi ini dalam mencari kerja. Hal tersebut yang akhirnya membuat mereka ragu untuk memilih karyawan baru.

Ini 5 kesalahan sepele yang sekiranya membuat fresh graduate sulit mendapatkan pekerjaan yang cocok. Perhatikan baik-baik, ya!

millennials

1. Millennials yang membuat CV dan portofolio gak spesifik dengan posisi yang mau dituju, jangan semuanya disertakan

Ketahuilah bahwa HRD menerima ratusan atau bahkan ribuan lamaran dalam sehari untuk beragam posisi yang ditawarkan oleh perusahaannya. Nah, oleh karenanya ia gak punya banyak waktu untuk membaca CV dan portofoliomu secara detail. Maka, sebaiknya kamu melampirkan CV dan portofolio yang spesifik sesuai dengan posisi yang dituju.

Misalnya, kamu mau melamar sebagai penulis, berarti dua dokumen ini isinya harus sesuai dengan posisi tersebut. Sertakan pengalaman menulismu dalam CV, gak usah mencantumkan pengalaman mengikuti seminar kesehatan atau keaktifanmu di organisasi PMR pas kuliah.

Begitu pula dengan portofolio, lampirkan aja karya tulis terbaikmu dan sesuai dengan jenis tulisan yang diminta. Kamu gak perlu melampirkan karya skripsimu, gak akan dibaca sama HRD!

2. Gak riset dulu posisi yang mau kamu tuju, gak paham mengenai perusahaannya

Sebelum melamar, pastikan kamu riset dulu apa tanggung jawab dari posisi yang mau kamu tuju. Jangan bertanya soal hal tersebut pas kamu sudah mengirim lamarannya, itu fatal! Kamu bisa dianggap gak niat melamar dan jelek-jeleknya CV-mu akan di-skip sama HRD.

Kenali juga perusahaannya. Pastikan kamu sudah mengenalnya sejak lama sehingga gak perlu susah-susah mempelajari tipikal produk dari perusahaan tersebut.

Biasanya hal ini akan jadi nilai plus di mata HRD karena kalau kamu sudah mengenal perusahaan tersebut, berarti setidaknya kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan nanti ketika sudah bekerja di sana. Jadi manajernya gak usah ngajarin dari nol deh!

3. Sekadar mengunggah lampiran CV di email lamaran, gak pakai intro di body email

Ini, nih yang sering gak diperhatikan dan bikin fatal! Kamu mau melamar kerja itu semacam hendak bertamu dulu ke rumah seseorang. Gak mungkin kan tiba-tiba kamu masuk ke rumahnya? Harus ketuk pintu dulu dan ucapkan salam biar dibukakan pintu rumahnya.

Saat melamar itu kamu harus sopan. Jangan cuma melampirkan CV dan portofolio di email, tapi dibody email kamu harus mengungkapkan maksudmu mengirimkan dokumen tersebut pada perusahaan. BandarQ

Kalau gak begitu, bisa-bisa kamu gak dianggap sama HRD karena gak tahu apa maksudmu mengirim dokumen tersebut.

Waktu sekolah, kan kita diajarkan menulis surat bukan? Praktikkanlah hal tersebut!

4. Millennials yang gak mengenal potensi sendiri dan langsung minta gaji gede padahal pengalaman belum banyak

millennials

Wah, hal ini juga sering bikin HRD gemes, sih. Oke, kamu mungkin punya mindset “aku harus kerja biar kaya, biar hidup enak, bisa ngopi di kafe hits setiap hari seperti para influencer di Instagram”. Maka kamu berekspektasi dapat gaji gede minimal Rp5 juta di pekerjaan pertamamu.

Sebenarnya sah-sah saja kalau kamu mau negosiasi gaji, tapi dengan syarat kamu tahu apa potensi kebanggaan yang bisa ditawarkan untuk perusahaan. Setidaknya, kamu punya banyak pengalaman di bidang tersebut atau dalam hal pekerjaan lainnya.

Sayangnya, banyak anak muda pencari kerja pemula yang gak tahu diri. Pokoknya maunya gaji langsung gede padahal pengalaman kerja sama sekali belum punya.

Maka, terima aja dulu gaji yang ditawarkan meski gak gede-gede amat. Percayalah, gaji itu akan naik seiring berjalannya waktu dan makin banyaknya pengalaman yang kamu punya.

5. Meneror HRD atau teman promotormu kalau belum dapat kabar dari kantor yang dituju

Ini juga gak sopan. Baiklah, semua orang bisa paham kalau kamu sangat butuh kerjaan, tapi bukan berarti kamu atau millennials berhak mendesak HRD perusahaan untuk segera memberikan kepastian diterima atau tidaknya. Apalagi waktunya baru seminggu setelah kamu kirim CV, itu, sih namanya meneror!

Proses rekrutmen di mana pun gak pernah sederhana. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih karyawan yang cocok dengan perusahaan.

Maka, perlu waktu yang gak sebentar untuk mendapatkan keputusan itu. Jadi, kamu sebagai job seeker harus sabar.

Justru kalau kamu tanya-tanya terus tentang hasil rekrutmen kepada HRD maupun teman yang merekomendasikanmu, hal itu akan mengganggu mereka dan kamu malah gak diterima pada akhirnya. Jadi, bersabarlah!

millennials

Baik. Itu hanya 5 dari sekian banyak kesalahan sepele yang dilakukan oleh fresh graduate dalam mencari kerja. Intinya, sabar! Jangan cuma fokus pada satu jenis pekerjaan. Beranilah melamar ke beragam perusahaan. Dan yang gak kalah penting adalah sopan dalam melamar. Agen Poker

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *